Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebaran Ketupat, Tradisi Syawalan Warisan Sunan Kalijaga

Kompas.com - 25/04/2023, 23:16 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tak hanya menjadi sebutan bagi hidangan khas lebaran, masyarakat muslim di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa mengenal tradisi Lebaran Ketupat.

Seperti namanya, Lebaran Ketupat juga erat dengan munculnya hidangan khas lebaran yaitu ketupat.

Berbeda dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri yang merupakan hari besar keagamaan dan dirayakan dengan ibadah shalat, Lebaran Ketupat lebih dimaknai sebagai simbol kebersamaan.

Baca juga: Kapan Lebaran Ketupat 2023 dan Bagaimana Bentuk Perayaannya?

Dilansir dari laman resmi Desa Jatimulyo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Lebaran Ketupat bukan tambahan ibadah.

Dalam pelaksanaannya tidak ada unsur-unsur ibadah sama sekali, seperti tidak ada takbiran maupun bentuk shalat, namun hanya sekedar berkumpul atau menghantar sedekah makanan berbentuk ketupat.

Tradisi ini dilaksanakan dengan bersilaturahmi ke tetangga dan kerabat dengan menyuguhkan makanan khas berupa ketupat yang akan dinikmati bersama setelah puasa sunah 6 hari bulan Syawal.

Baca juga: Sudah Masuk Idul Fitri 2023, Kapan Lebaran Ketupat Dilakukan?

Apa Itu Lebaran Ketupat?

Dilansir dari laman NU Online, Lebaran Ketupat adalah tradisi masyarakat muslim di Indonesia khususnya di Pulau Jawa yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Tradisi Lebaran Ketupat akan dilaksanakan satu minggu atau tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Oleh karena itu, tradisi ini di beberapa wilayah juga dikenal sebagai tradsi Syawalan.

Baca juga: Kapan Lebaran Ketupat Diadakan dan Mengapa Identik dengan Ketupat?

Pelaksanaan tradisi Lebaran Ketupat juga biasa disebut sebagai “hari raya kecil”.

Hal ini karena tradisi ini dilakukan setelah menunaikan puasa Syawal selama enam hari atau puasa kecil dibandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri yang didahului puasa Ramadhan selama 1 bulan.

Sejarah Lebaran Ketupat

Dilansir dari laman NU Online, sejarah Lebaran Ketupat sangat erat kaitannya dengan sosok Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang bertugas menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa..

Masyarakat Jawa mempercayai bahwa Sunan Kalijaga menjadi sosok yang pertama kali memperkenalkan tradisi Lebaran Ketupat.

Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi menyebut bahwa tradisi kupatan (Lebaran Ketupat) muncul pada era Wali Songo dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang di kalangan masyarakat Nusantara.

Tradisi ini kemudian dijadikan sarana untuk mengenalkan ajaran Islam, terutama mengenai cara bersyukur kepada Allah SWT, bersedekah, dan bersilaturahmi di hari lebaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com