Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 8 Nelayan Merauke Ditahan di PNG, Sesekali Diberi Uang untuk Beli Rokok

Kompas.com - 18/04/2023, 11:41 WIB
Fuci Manupapami,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MERAUKE, KOMPAS.com - Delapan Nelayan asal Merauke dipulangkan setelah menjalani hukuman di Papua Nugini (PNG), Selasa (18/04/2023).

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Rekanus Samkakay didampingi Konsulat Luar Negeri akhirnya menjemput Delapan Nelayan asal Merauke yang sempat ditahan atas kasus ilegal fishing dan ilegal entry di Papua Nugini pada Desember 2021 lalu.

"Kami patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena rahmat-Nya, delapan nelayan dari dari Papua Nugini, setelah jalani hukuman penjara di Daru bisa dijemput dari Port Moresby oleh Kementerian Luar Negeri yang diwakili Konsulat Alan Simamarta, pemerintah Kabupaten Merauke, dan hari ini dapat tiba dengan selamat di Kabupaten Merauke," ujar Kepala Badan Pengelola Perbatasan Rekianus Samkakay, saat ditemui di ruang bandar udara Mopah Merauke, Selasa (18/04/2023).

Baca juga: Pemudik di Merauke Kedapatan Bawa Burung Dilindungi dan Bibit Pisang Tanpa Dokumen

Rekianus menjelaskan, delapan nelayan ini bekerja di Aditya Sumatra Jaya dengan kapten Alwin Gana. Mereka dianggap mencuri ikan dan masuk secara ilegal di perairan Papua Nugini.

"Mereka menjalani hukuman penjara pada tanggal 8 Desember 2021 di Daru Western Province Papua Nugini selama 1 tahun 5 bulan atas kasus illegal fishing dan illegal entry, dan selama di penjara mereka semua dalam keadaan baik," katanya.

Menurut Rekianus, kepulangan delapan nelayan ini diurus oleh Kementerian Luar Negeri lewat konsulat di Fanimo dan Duta Besar di Port Moresby hasil kerja sama serta kordinasi dengan pemerintah Kabupaten Merauke dan pihak terkait.

"Penyerahan ke delapan nelayan berlangsung di PLBN Skow oleh pemerintah PNG (Papua Nugini) kepada Pemerintah Kabupaten Merauke pada Senin, 17 April 2023, yang langsung diterima oleh saya selaku kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Merauke," jelasnya.

Rekianus mengatakan, pemulangan delapan nelayan tersebut atas kebijakan anggaran dari Bupati Merauke Romanus Mbaraka.

Awal mula penahanan

Diketahui, Kapal Aditya Sumatra Jaya yang dinakhodai Alwin Gana dicegat oleh aparat keamanan di perairan Papua Nugini. Kapal tersebut kemudian ditahan dan delapan nelayan harus jalani hukuman penjara.

"Kami salah melewati batas sehingga patrolinya PNG datang menggunakan speedboat. Saya sempat kabur karena berpikir itu bukan polisi melainkan perampok. Namun setelah ditembak enam kali oleh patroli tersebut saya langsung berhenti," kata Alwin Gana, kapten Kapal Aditya Sumatra Jaya, saat ditemui di ruang kedatangan Bandar Udara Mopah Merauke, Selasa.

"Waktu terjadi penembakan, kru saya semua berlindung di kamar mesin dan saya juga berlindung." lanjutnya.

Alwin mengaku tidak ada unsur kesengajaan masuki perairan Papua Nugini. Ia mengaku tidak tahu karena GPS yang digunakan hanya untuk mengetahui jarak kapal satu dengan lain.

"Ini menjadi pelajaran buat kami nelayan dan buat para nelayan lainnya, jangan pernah lagi ke sana masuk wilayah perbatasan, cukup kami saja yang merasakan," terangnya.

Alwin mengaku selama proses interogasi hingga menjalani hukuman, ia bersama 7 orang nelayan lainnya mendapatkan perlakuan baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat hingga akhirnya dipulangkan.

"Setelah ditahan, kami diinterogasi dengan baik oleh petugas, dan masyarakatnya juga sangat baik, sesekali kami diberikan uang untuk membeli kebutuhan seperti rokok," tutupnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com