KOMPAS.com - Video TikTok milik akun @awbimaxreborn viral usai melontarkan sejumlah kritikan soal kondisi Provinsi Lampung.
Bima Yudho Saputro, pemilik akun itu, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat Lampung tidak maju-maju.
Setelah video tersebut jadi perbincangan, Bima dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Lampung oleh pengacara, Gindha Ansori Wayka.
Ia melaporkan Bima karena diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Baca juga: Tiktoker Bima Resmi Dilaporkan UU ITE, Keluarga Minta Pendampingan Hukum
Kasus ini bermula saat Bima mengunggah video "Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-maju" pada 7 April 2023 di TikTok. Ada empat hal yang Bima sorot dalam video berdurasi 3 menit 28 detik itu.
Pertama, pemuda yang sedang menjalani studi di Australia ini menuturkan soal infrastruktur yang terbatas.
"Ini banyak banget di Lampung proyek-proyek pemerintah yang mangkrak. Contohnya Kota Baru, kak. Itu dari zaman gue SD sampai sekarang, gue enggak pernah dengar kabarnya lagi," ujarnya.
Menurut Bima, pemerintah pusat sebenarnya sudah mengucurkan dana ratusan miliar rupiah untuk membangun Kota Baru. Namun, kini proyek tersebut terbengkalai.
Lalu, ia juga menyorot soal banyak jalan di Lampung yang rusak.
"Gue sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung. Tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 kilometer bagus, 1 kilometer rusak, terus jalan ditempel-tempel doang," ucapnya.
Baca juga: Soal Kasus UU ITE TikToker Bima, Kapolda Lampung: Kita Fokus Dulu Arus Mudik
Poin kedua, Bima menyinggung tentang pendidikan, khususnya penyaringan peserta didik yang ia pandang banyak kecurangan.
"Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan, kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin keponakannya, ini apa sih?" ungkapnya.
Dalam hal pendidikan ini, Bima juga mengkritik soal kunci jawaban Ujian Nasional (UN) yang tersebar sebelum ujian berlangsung.
Pada poin ketiga, Bima membahas mengenai tata kelola yang lemah, seperti korupsi, birokrasi tidak efisien, hukum tidak ditegakkan, dan adanya praktik suap-menyuap.
Pada paparan terakhirnya, Bima membicarakan tentang Lampung yang terlalu bergantung pada sektor pertanian.
"Tidak bisa dipungkiri, Lampung itu salah satu provinsi yang memproduksi banyak banget hasil pertanian, kayak jagung, beras ketan, dan lain-lain. Dan kontribusinya bisa mencapai 40% lebih. Kalian bisa cek di website-nya BI (Bank Indonesia), di situ ada statistiknya dan lain-lain," tuturnya.
Dia menilai, pertanian merupakan sektor yang rentan (vulnerable).
"Kayak fluktuatif gitu, enggak bisa stabil dan yang set harga kan yang di pusat juga gitu. Kadang-kadang anjlok, kadang-kadang naik gitu," jelasnya.
Baca juga: Isi Kritikan TikToker Bima alias Awbimax Reborn soal Lampung yang Dinilai Tak Maju-maju