Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Solo Jebres: Sejarah, Asal Nama, dan Gaya Arsitektur

Kompas.com - 17/04/2023, 19:19 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Stasiun Solo Jebres merupakan salah satu stasiun kereta api di Kota Surakarta yang sempat melayani perhentian kereta api kelas ekonomi dengan tujuan Jakarta dan Surabaya.

Tak hanya melayani transportasi kereta api penumpang, stasiun ini juga berfungsi sebagai stasiun barang atau kargo ke beberapa kota.

Baca juga: Stasiun Solo Kota, Stasiun Lawas Termuda yang Bersejarah di Kota Solo

Lokasi Stasiun Solo Jebres terletak di area yang strategis, yaitu berada di Jalan Urip Sumoharjo, Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

Terletak pada ketinggian 97 meter di atas permukaan laut, Stasiun Solo Jebres berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta.

Baca juga: Stasiun Solo Balapan, dari Sejarah hingga Rute Kereta Api

Keindahan bangunan cagar budaya ini juga membuat Stasiun Solo Jebres juga dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata khusus sejarah dan edukasi di Kota Surakarta.

Baca juga: Ini Peron Termegah di Indonesia, Terletak di Stasiun Solo Balapan

Sejarah Stasiun Solo Jebres

Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Stasiun Solo Jebres dibangun pada tahun 1884 oleh Pemerintah Kasunanan Surakarta melalui perusahaan kereta api Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS).

Berbeda dengan stasiun lain yang terletak di jalur milik Staats Spoorwegen (SS), Stasiun Solo Jebres dibangun di bekas jalur milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) bersamaan dengan jalur kereta api Samarang–Vorstenlanden.

Pembangunan stasiun ini tidak terlepas dari eksistensi Solo sebagai kota kerajaan, sehingga Pemerintah Hindia Belanda perlu melancarkan diplomasi dengan kerajaan yang ada di Kota Solo itu.

Adapun tujuan awal pembangunan Stasiun Solo Jebres adalah untuk membantu pengangkutan komoditas hasil tanaman industri seperti gula dan tembakau yang menjadi andalan wilayah Karesidenan Surakarta.

Rute pengangkutan komoditas tersebut akan dikirim dari Jebres menuju Pelabuhan Cilacap, baru kemudian dikirim ke Eropa melalui jalur laut.

Namun pada perkembangannya, pengiriman dialihkan langsung menuju Pelabuhan Tanjung Priok di Batavia setelah jalur Kroya-Cirebon tersambung pada tahun 1917.

Suasana Stasiun Solo Jebres di Kota Surakarta, Jawa Tengah.PT KAI Suasana Stasiun Solo Jebres di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Sementara dilansir dari laman indonesia.go.id, Stasiun Solo Jebres juga memiliki keistimewaan sebagai pusat transportasi utama keluarga Keraton Kasunanan jika akan menuju Batavia dan Surabaya.

Tak heran jika di stasiun ini juga terdapat sebuah ruangan tunggu khusus raja.

Dilansir dari laman Kemendikbud, pada awal abad ke-20, rute tram dalam kota yang berasal dari stasiun Bangak Boyolali-stasiun Purwosari, hingga Beteng, diteruskan hingga Stasiun Jebres.

Jalur yang dilalui tram Beteng Vastenburg - Jebres adalah Pasar Gede, menyeberangi Jembatan Kali Pepe, melewati Warung Pelem pasar Ledoksari, hinga Stasiun Jebres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com