Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemudik Gowes Ratusan Kilometer demi Rayakan Lebaran di Kampung Halaman

Kompas.com - 17/04/2023, 17:03 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Banyak cara dilakukan demi berlebaran di kampung halaman. Eko Pujonarko (45) menempuh ratusan kilometer dengan bersepeda dari Jakarta menuju Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Eko melakukan ini atas nama cinta dengan hobi bersepeda.

"Saya seneng sepeda, senang pit-pitan (sepedaan). Jadi naik sepeda jarak jauh itu rasanya puas, marem. Itu saja alasanya sih," ujarnya, Minggu (16/4/2023).

Pada Minggu, Eko sudah tiba di Cirebon, Jawa Barat. Dalam perjalanan panjangnya kali ini, Eko gowes seorang diri.

"Jadwal cutinya enggak barengan, rata-rata rombongan Jakarta itu berangkatnya 18 sama 19 (April) malam. Sementara saya tanggal 17 sudah dapat cuti, kalau nunggu kelamaan akhirnya saya berangkat sendirian," ucapnya.

Baca juga: Pria Asal Sleman Mudik dari Jakarta Sambil Gowes, Ikut Rapat di Jalan

Lantaran menempuh ratusan kilometer, sejumlah perlengkapan dan peralatan sudah ia siapkan, antara lain ban dalam cadangan, kunci, dan lampu.

Ia mengaku tak memiliki persiapan khusus dalam menyiapkan mudiknya ini. Pasalnya, ia mengaku sudah sering bersepeda jarak jauh.

"Walaupun nggak gowes mudik, kan sering sepedaan jarak jauh juga, ambil 100 kilo, 200 kilo. Di Jakarta kadang naik ke Puncak, pulang pergi. Cuman kalau ini mungkin lebih ke mental, karena sendirian," ucapnya.

Karena tak bersama rombongan, Eko memilih beristirahat saat malam hari. Sekitar pukul 20.00 WIB atau 21.00 WIB Eko akan mencari posko mudik untuk istirahat.

"Saya malam lebih banyak istirahat karena sendirian, berangkat lagi habis Subuh. Kalau malam berhenti terus ya paling Rabu tanggal 19 sore atau malam baru sampai Sleman, karena saya juga enggak ngejar target," ungkapnya.

Baca juga: Pemudik Naik 40 Persen, Ridwan Kamil Minta Bijak Pilih Waktu Mudik

 

Mudik pakai sepeda dari Bekasi ke Solo

Dua pemudik pesepeda, Frans dan Widodo, beristirahat di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (16/4/2023).Antara/Hreeloita Dharma Shanti Dua pemudik pesepeda, Frans dan Widodo, beristirahat di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (16/4/2023).

Tak hanya Eko yang mudik menggunakan sepeda. Frans, pemudik dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, juga rela menempuh ratusan kilometer menuju Solo, Jawa Tengah, dengan gowes.

Senada dengan Eko, apa yang dilakukan Frans ini merupakan kecintaannya terhadap hobi bersepeda. Bahkan, Frans mengatakan bahwa mudik memakai sepeda ini sudah menjadi kegiatan tahunannya.

"Kita tiap tahun mudik dengan sepeda, jadi ini sudah jadi ritual (mudik) kami," tuturnya di Cirebon, Minggu, dikutip dari Antara.

Kali ini, Eko gowes bersama rekannya, Widodo. Biasanya, mereka memulai perjalanan pukul 05.30 WIB.

Mereka mengayuh hingga pukul 18.00 WIB. Malam hari mereka gunakan untuk beristirahat. Perjalanan menuju Solo diperkirakan ditempuh selama tiga hari.

Baca juga: Jumlah Kendaraan Melintas Jalur Fungsional Tol Solo-Yogyakarta Terus Meningkat, Diprediksi Puncak Arus Mudik Besok Malam

Sebagai persiapan fisik jelang kegiatan ini, Frans dan Widodo merutinkan gowes kurang lebih 100 kilometer pergi pulang. Persiapan ini dilakukan tiga bulan sebelum keberangkatan.

"Misalnya satu minggu kita 100 km pergi pulang untuk meningkatkan endurance (ketahanan) kita," jelas Widodo.

Selain itu, persiapan lainnya ialah memastikan kondisi sepeda dalam kondisi prima dan aman.

Selama berada di jalan, mereka tak lupa membekali diri dengan sejumlah barang, seperti ban dalam cadangan, kunci T, baju ganti, dua botol minum, helm, kaca mata pesepeda, jaket atau kaus berwarna terang, sarung tangan, sepatu, dan kaus kaki panjang.

Ternyata, selain dilandasi rasa cinta terhadap hobi, alasan Frans dan Widodo pulang kampung dengan bersepeda karena ingin mengampanyekan mudik yang sehat dan ramah lingkungan.

Baca juga: 50.000 Kendaraan Akan Melintas Simpang Ajibarang Banyumas Saat Puncak Arus Mudik, Ini Jam Rawan Macetnya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Ardi Priyatno Utomo), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com