Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru soal Anak Bunuh Ibu di Malang, Korban Marah Uang Titip Beli Tanah Dihabiskan Pelaku

Kompas.com - 17/04/2023, 11:48 WIB
Imron Hakiki,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Polisi menemukan fakta baru terkait insiden pembunuhan yang dilakukan oleh anak kepada ibu kandung di Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Sabtu (15/4/2023).

Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro mengatakan, sehari sebelum kejadian, pelaku, David Humaidi Candra Kuncoro (27) dan korban, Sunarsih (47), cekcok mulut, lantaran sewa lahan tebu yang dicarikan oleh pelaku, atas permintaan korban, tidak sesuai dengan keinginan korban.

Selain itu, korban juga mengungkit persoalan jual beli tanah di kawasan Kecamatan Wajak pada tahun 2022 lalu, yang tidak direalisasikan oleh pelaku.

Baca juga: Anak di Malang Bunuh Ibu yang Baru Pulang dari Hong Kong, Pelaku Kesal Dimarahi Korban

 

Padahal, korban sudah mengirim uang senilai Rp 50 juta kepada pelaku ketika ia masih bekerja di Hong Kong.

"Namun, uang Rp 50 juta itu habis digunakan oleh pelaku untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023).

Sabtu pagi, korban kembali marah kepada pelaku, namun pelaku tidak melakukan perlawanan.

"Sebaliknya, saat pelaku pergi ke kamar mandi dan melewati dapur, pelaku melihat pisau dapur. Pisau itu lalu diambil untuk menghabisi korban," imbuhnya.

Korban ditusuk 3 kali di bagian perut dan dadanya dengan pisau tersebut. Sementara, istri pelaku, Nurul Siti Khotimah, yang mengetahui kejadian itu langsung berteriak minta tolong.

"Korban dilarikan ke rumah sakit. Namun di perjalanan, nyawanya tidak tertolong lagi," tuturnya.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga juncto Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

"Ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun," pungkasnya.

Ibu dibunuh anak kandung

Sebelumnya diberitakan, David Humaidi Candra Kuncoro (27), warga Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang tega membunuh ibu kandungnya, Sunarsih, Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Korban dihabisi di rumahnya menggunakan pisau sekitar berukuran 10 centimeter, dengan cara ditusuk sebanyak 3 kali di bagian perut dan dada.

Salah satu tetangga pelaku berinisial S mengatakan, korban diketahui baru pulang dari Hongkong 2 pekan lalu, karena cuti.

Selama di rumah, korban sering memarahi pelaku karena persoalan uang.

"Korban mungkin sering marah kepada pelaku karena uang hasil kerjanya di Hongkong selama ini, yang dikirimkan korban ke pelaku selalu habis," tuturnya.

Baca juga: Baru Pulang Kerja dari Hong Kong, Ibu Dibunuh Anak karena Sering Marah

Korban sudah 20 tahun bekerja di Hongkong, dan setiap hampir lebaran selalu pulang.

"Sedangkan David di sini jarang bekerja. Kerjanya juga serabutan," ujarnya.

Pada dasarnya menurut penuturan S, David selama ini berperilaku baik. Hanya saja saat itu pihaknya terlalu emosi karena terlalu sering dimarahi oleh korban.

"Kalau nakal tidak. Cuma selama ini memang ia memang malas bekerja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Regional
Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Kilas Daerah
Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Regional
Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Regional
Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Regional
Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com