BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Geger. Para penghuni kos di kawasan MT Haryono, RT 40 Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan dikejutkan dengan temuan ibu dan anak yang tewas di dalam kamar kos pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 14.00 Wita.
Korban berinisial AM (36) dan putrinya berinisial PI (7) ditemukan tak bernyawa di kamar nomor 212 itu. Sang ibu ditemukan tergeletak di lantai dan anaknya ditemukan membusuk di kasur.
Informasi yang dihimpun, saat itu penghuni kos mengeluhkan bau menyengat dari kamar korban.
Pengelola kos pun memanggil AM untuk bertemu dan menjelaskan perihal bau menyengat itu.
Baca juga: Polda Sumut Pastikan Bripka AS Tewas karena Minum Sianida, Bukan Dibunuh atau Dipaksa Minum Racun
Melalui pesan WhatsApp, AM pun menjawab panggilan dari pengelola kos untuk bertemu sekira pukul 08.45 Wita.
"Pas ditanya sama pengelola kos ada bau busuk, korban (AM) enggak mau jawab. Terus ditanya anaknya mana, dijawab katanya ada di kamar," tuturnya.
Setelah bertemu, korban pun kembali ke kamar kosnya.
Hingga akhirnya pada pukul 14.00 Wita, pengelola kos kembali mengeluhkan bau tak sedap tersebut. Namun saat pintu kamar digedor, tidak ada yang merespon. Pengelola kos meminta bantuan penghuni kamar lain untuk mendobrak pintu.
"Pas dibuka pintunya itu ibunya ditemukan tergeletak di lantai dalam keadaan meninggal dunia. Padahal baru saja ketemu dengan pengelola kos. Kemudian di kasur ditemukan anaknya meninggal dalam kondisi membusuk, diduga sudah beberapa hari itu," kata Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Selatan, Iptu Hendri Saragih.
Baca juga: Oknum Polisi di Samosir Tewas Minum Racun Sianida Usai Gelapkan Pajak Rp 2,5 Miliar
Melihat kedua mayat tersebut, pengelola kos langsung melapor ke polisi. Tak berselang lama petugas pun datang dan langsung melakukan pemeriksaan di TKP.
Dari pemeriksaan awal, diduga korban bunuh diri dengan cara meminum cairan.
"Diduga sih seperti itu (bunuh diri), karena di dekatnya ada cairan yang diduga habis diminumnya. Kemudian ada juga air di botol yang diduga berisi cairan itu juga," ungkapnya.
Ditanya terkait penyebab kematian anak korban yang telah membusuk, Hendri mengatakan bahwa hal ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Namun diduga korban AM meminumkan cairan serupa kepada anaknya sekira beberapa hari lalu.
"Dilihat dari cairannya sih sepertinya diminumkan dulu ke anaknya, baru setelah itu korban yang minum," bebernya.
Meski begitu saat ini petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kedua korban masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Masih dalam penyelidikan. Keluarganya ada di Kampung Baru, masih menunggu lebih lanjut dulu," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.