Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Diusir Rumah Sakit Tanpa Difasilitasi Ambulans, Pasien Tak Mampu di Grobogan Meninggal di Rumah

Kompas.com - 17/04/2023, 09:09 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Awal pekan lalu, Senin (10/4/2023) sore adalah duka yang mendalam bagi Srikayati (59) dan ketiga anaknya warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Asmuri (69), suami Srikayati, mengembuskan napas terakhir setelah sempat menjalani perawatan selama belasan hari di RS Panti Rahayu Yakkum, Purwodadi.

Buruh tani itu meninggal dunia di kamar rumahnya selang satu hari selepas dipulangkan dari rumah sakit.

Baca juga: Gara-gara Sakit Hati Sering Diusir, Keponakan Bunuh Paman di Sukabumi, Ini Kronologinya

"Minggu sore pulang, Senin sore suami saya berpulang. Inalillahi wa innailaihi rojiun," tangis Srikayati saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Minggu (16/4/2023).

Srikayati menuturkan, pada Kamis (23/3/2023) malam, suaminya yang sedang berjalan kaki tertabrak pengendara motor matik di jalan desa tak jauh dari rumahnya.

"Malam Jumat, pulang shalat tarawih kedua, suami saya tertabrak motor Vario yang dikendarai Kuswanto warga desa sebelah, Desa Nambuhan," tutur Srikayati.

Seketika itu juga, Asmuri yang kritis langsung dilarikan ke RS Yakkum untuk dirawat intensif. Kasus kecelakaan itupun juga sudah dilaporkan ke Polsek Purwodadi.

Merujuk hasil diagnosis tim medis, kata Srikayati, suaminya itu dinyatakan menderita gegar otak berat akibat benturan keras pada bagian kepala.

"Masuk IGD, ICU, HCU dan Ruang Durian selama 17 hari," terang Srikayati.

Baca juga: Menunggak, Mahasiswa Asal Manokwari di 3 Daerah Diusir dari Kos, Bupati: Segera Dibayar

Selama lebih dua pekan dirawat, ujar Srikayati, kondisi kesehatan suaminya itu belum juga menunjukkan perkembangan signifikan. Dirundung gelisah tak karuan menyoal kesembuhan suaminya, Srikayati pun hanya bisa berpasrah diri.

"Belum pulih, namun sudah bisa melek. Saya hanya bisa berdoa," kata Srikayati.

Singkat kata, Srikayati yang begitu sabar menjaga suaminya di ranjang pesakitan justru kian merasa terbebani dengan sikap dan perkataan tenaga kesehatan yang bertugas mengurus suaminya.

Mereka, kata Srikayati, berulang kali mempersilakan keluarga petani itu untuk buru-buru berkemas.

"Perawatnya galak-galak. Kami terus saja diusir diminta untuk pergi. Kalau lama-lama katanya akan ketularan penyakit. Apa karena kami orang tak punya? Saya jengkel kalau ingat itu, padahal suami saya masih sakit dengan banyak selang di tubuhnya," tangis Srikayati.

Tak tahan diperlakukan seperti itu, sambung Srikayati, keluarga akhirnya dengan sangat terpaksa membawa pulang Asmuri untuk dirawat secara mandiri di rumah. Mereka mengaku sakit hati dan kecewa dengan pelayanan RS Yakkum.

Baca juga: Viral Kakek Sakit Tiduran di Teras Toko Kosong Diduga Diusir Keluarga, Polisi Antar Pulang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com