Sebab, kata dia, bangsa yang besar memiliki keragaman atau plural, disparitas bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan bermacam agama.
"Namun sadarkah kita keragaman ini di satu sisi merupakan kekayaan bagi kita. Tidak banyak negara yang memiliki keragaman seperti Indonesia dan tidak banyak negara yang mampu merawat keberagaman ini,” ucap Tito.
Di sisi lain, lanjut dia, dalam ilmu keamanan disebutkan bahwa semakin beragamnya suatu hal akan membuat potensi konflik semakin besar.
Tito mengatakan, semakin besar suatu kelompok maka akan semakin banyak perbedaan dan semakin besar pula potensi konflik yang akan terjadi.
Baca juga: Wapres Minta FKUB Cegah dan Selesaikan Konflik di Masyarakat
Menurutnya, berdasarkan ilmu manajemen konflik, persamaan yang ada harus diangkat jika mau membuat kelompok menjadi solid.
"Misalnya melalui lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama itu akan menyatukan kita dan dasar negara kita Pancasila itu juga menyatukan kita," tutur Tito.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.