Kepala Sekolah SDN 005 Tanjung Palas Timur, Ludiah mengatakan, kurikulum terapan yang dipraktikkan di sekolahnya sebelum program nasional merdeka belajar, diinisiasi oleh INOVASI. Dia mengatakan INOVASI merupakan program kemitraan Pemerintah Indonesia dan Australia.
‘’Pemkab Bulungan sudah menggandeng INOVASI sejak 2017 untuk pembelajaran yang nantinya ternyata menjadi program nasional. Dinas Pendidikan menyiapkan Fasilitator Daerah terlatih untuk metode tersebut, sehingga saat ada kurikulum merdeka belajar, kami jauh lebih siap karena sudah mempraktekkan itu sebelumnya,’’ kata Ludiah.
SD 005 Tanjung Palas Timur sendiri, berada di Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur. Sekolah ini berjarak 1,5 jam dari Tanjung Selor, ibu kota Kabupaten Bulungan.
Sekolah 310 murid ini, didominasi anak-anak buruh perkebunan kelapa sawit. Namun demikian, SDN 005 Tanjung Palas Timur, menjadi sekolah penggerak sejak 2021. Selain itu juga sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka untuk memulihkan pembelajaran pasca-pandemi Covid-19.
Baca juga: Ratusan Kepala Sekolah SD di Purworejo Kosong, Terancam Tak Dapat Terapkan Kurikulum Merdeka
Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, sekolah melakukan asesment diagnostic secara masif ke semua kelas. Hasil asesssmen itu digunakan untuk mendesain pelajaran terdiferensiasi. Termasuk untuk membagi murid ke dalam rombongan belajar berdasar level kemampuan murid.
‘’Kita alokasikan BOS untuk membeli buku bacaan anak. Kita juga menerima bantuan buku bacaan dari INOVASI,’’ lanjutnya.
Upaya tersebut, tidaklah sia-sia. Pada Juli 2022 lalu, awalnya dari 157 murid kelas 1,2,3, hanya 52 anak yang lulus kompetensi literasi dasar. Namun dalam tiga bulan berikutnya, murid yang lulus, bertambah 11 anak lagi. Sehingga pada Oktober 2022, jumlah murid kelas yang sudah memiliki kompetensi literasi dasar, mencapai 63 anak.
Peningkatan yang sama juga terjadi di kelas 4,5,6. Pada Juli 2022, dari 153 murid, hanya 81 anak yang lolos kompetensi kelancaran dan pemahaman membaca. Lalu 3 bulan selanjutnya, murid yang lulus bertambah 8 anak. Sehingga jumlah murid yang lulus kompetensi kelancaran dan pemahaman membaca mencapai 90 anak.
‘’Dengan metode ini, guru merasa tanggung jawab mereka tertunaikan, tidak seperti sebelumnya yang hanya dituntut menjelaskan pelajaran dengan target tertentu tanpa mengetahui apakah murid faham atau tidak,’’ kata Ludiah.
Analis Kurikulum dan Pembelajaran pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Jekson, mengapresiasi INOVASI yang sudah lebih dulu mencetuskan metode ajar yang persis dengan kebijakan merdeka belajar.
Baca juga: SD Negeri di Solo Terapkan Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Sesuai Potensi Anak Didik
Saat ini, dari 144 SDN di Kabupaten Bulungan, mayoritas sudah menerapkan kurikulum merdeka tanpa kendala berarti. Hal ini karena para guru sudah dibimbing jauh-jauh hari oleh Fasilitator Daerah yang digerakkan INOVASI.
‘’Kita apresiasi sekali dengan INOVASI yang seakan telah mempersiapkan sekolah sekolah di Bulungan untuk bersiap menyambut kurikulum merdeka. Kita sudah melakukan sejak 2017 tanpa tahu ternyata metode yang kita pakai menjadi program nasional saat ini,’’ katanya.
Untuk mendorong mutu dan kualitas pendidikan anak anak Bulungan, Pemkab juga telah mengeluarkan kebijakan untuk wajib membeli 7 buku dengan 7 judul berbeda. Masing-masing judul minimal dibeli sebanyak 7 buah.
‘’Kita semua tahu bahwa buku adalah jendela dunia. Jadi untuk mendukung kurikulum merdeka belajar dan mengatasi learning loss pasca pandemic, kita intervensi setiap sekolah untuk membeli 7 buku dengan 7 judul. Dan masing masing judul dibeli minimal 7 buku,’’kata Jekson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.