Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Negeri di Solo Terapkan Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Sesuai Potensi Anak Didik

Kompas.com - 17/06/2022, 15:23 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023.

Humas SDN Sondakan Agung mengatakan, kurikulum ini sudah beberapa kali berganti nama. Awalnya bernama Kurikulum Operasional Sekolah. Kemudian berganti nama menjadi Kurikulum Prototipe.

"Sekarang Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini sudah diterapkan di SDN Sondakan tahun kemarin (tahun ajaran 2021/2022)," kata Agung dikonfirmasi Kompas.com, pada Jumat (17/6/2022).

Baca juga: 5.554 SMK di Indonesia Sudah Pakai Kurikulum Merdeka, Ini Keunggulannya

Ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan anak untuk menunjukkan potensi yang dimilikinya. Pembelajarannya berpusat pada anak didik, bukan pada guru.

Guru bisa memilih variasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak atau karakter anak didik. Kurikulum Merdeka tahun pertama diterapkan untuk siswa kelas I dan IV.

"Jadi sebelum pembelajaran ada assessment diagnostik untuk mengetahui belajar siswa. Kemudian assessment formatifnya untuk proses pembelajaran juga dinilai, waktu proses pembelajaran juga dinilai. Jadi pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa ada evaluasi," terang dia.

Agung menambahkan ada dua poin dalam pembelajaran kurikulum merdeka. Pertama, pembelajaran paradigma baru dan kedua berdiferensiasi.

Dijelaskan alasan SDN Sondakan menerapkan kurikulum merdeka dengan tujuan agar siswa tidak mengalami loss learning atau berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis.

"Pas pandemi ini kan tidak bisa melakukan pembelajaran secara optimal. Maka salah satu alasan menerapkan kurikulum ini untuk menjembatani siswa agar tidak loss learning," terang dia.

Baca juga: Cara Daftar Kurikulum Merdeka 2022

Kurikulum Merdeka memberikan kemudahan bagi guru dalam merencanakan pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran pada siswa.

Karena kurikulum ini memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak didik di sekolah.

"Kemudian untuk guru memberikan kemudahan, dan kebebasan guru untuk menentukan baik perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa," ungkap dia.

"Bagi anak tahu potensinya. Ketika potensi anak menggambar ya bagaimana guru itu bisa membantu meningkatkan potensinya dalam menggambar. Disesuikan dengan potensi anak," sambung dia.

Baca juga: Kemendikbud: Kurikulum Merdeka, Upaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

Lebih jauh pihaknya akan menambah dua kelas lagi yang menerapkan Kurikulum Merdeka, yakni kelas II dan V.

Sehingga jumlah kelas yang menerapkan Kurikulum Merdeka ada empat, yakni kelas I, II, IV, dan V. Adapun jumlah siswa SDN Sondakan ada 479 anak. Masing-masing tingkatan kelas terdapat tiga rombongan belajar.

"Kita SD tahap awal untuk kurikulum ini. Mau dua tahun ini menerapkan. Kelas I dan IV dan tahun ajaran baru besok kelas II dan V," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com