Menurut Hidayat, perkenalan Mulyadi dengan Mbah Slamet bermula saat sang kakak dikenalkan oleh seseorang. Namun, Hidayat tak mengetahui siapa orang itu.
Mulyadi ternyata sudah dua kali mendatangi Mbah Slamet. Akan tetapi, pada pertemuan kedua, ia tak pernah kembali ke rumah, bahkan hingga setahun.
Sebelum hilang, Mulyadi sempat mengirimkan lokasi terakhirnya, yakni di Desa Balun.
"Bulan Oktober 2021 pergi, setelah sampai sini (mengirim) WhatasApp saya, share location. Seminggu dari situ kemudian hilang," ungkapnya.
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Mbah Slamet di Palembang Bantah Mulyadi Dikuburkan dengan Kekasihnya
Berbekal informasi itu, keluarganya lantas melacak keberadaan Mulyadi sesuai dengan titik yang dikirim Mulyadi. Keluarga juga melaporkan ini ke polisi.
Ternyata, Hidayat juga sempat beberapa kali menemui Mbah Slamet, tetapi tidak berhasil.
"Saya sudah laporan polisi, sudah ketemu Pak Tohari (Mbah Slamet), cuma kabur-kabur terus. Pernah ketemu di Polsek, dia bawa pengacara, mengelak terus," tuturnya.
Hingga kemudian, jejak Mulyadi akhirnya diketahui usai terbongkarnya 12 kuburan korban Mbah Slamet.
Baca juga: Penyesalan Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang yang Bunuh 12 Orang: Saya Ingin Bertobat
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Robertus Belarminus), TribunJateng.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.