KUPANG, KOMPAS.com - Empat bulan berlalu, kasus jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum terungkap.
Aparat Kepolisian Resor Belu hingga saat ini masih terus menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap identitas pemilik jari.
Kepala Kepolisian Resor Belu Ajun Komisaris Besar Polisi Yoseph Krisbiyanto mengatakan, pihaknya belum mengetahui identitas pemilik jari tersebut.
"Identitasnya kami belum mengantongi, sehingga kita terus menyelidiki," kata Yoseph kepada sejumlah wartawan di Markas Kepolisian Daerah NTT, Rabu (12/4/2023).
Baca juga: Terungkap, Potongan Jari Manusia Dalam Sayur Lodeh di NTT Ternyata Milik Seorang Pria
Selain itu, lanjut Yoseph, belum ada masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota tubuhnya.
Meski begitu, berdasarkan hasil laboratorium di Mabes Polri, jari manusia itu milik orang berusia tua berjenis kelamin pria.
"Intinya, kasus ini masih terus kita selidiki, dengan meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Tasifeto Timur.
Dia melaporkan potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayuran yang hendak disantapnya.
Sayur lodeh tahu itu dibelinya di warung makan Al milik YKD di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, pada Kamis (8/12/2022) siang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com pada Minggu (11/12/2022).
Ariasandy menyebut, Petrus menyantap sayur lodeh untuk makan siang yang dibeli Dion Klau dan Isto Foa di warung makan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.