Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Pemulung di Palembang, Baru Tahu Anaknya Stunting Saat Demam

Kompas.com - 11/04/2023, 06:22 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Bangunan rumah bedeng empat pintu di kawasan Lorong Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, Palembang, Sumatera Selatan, nampak lusuh.

Seluruh bedeng itu diisi oleh mayoritas keluarga kurang mampu yang bekerja sebagai buruh ataupun pemulung.

Di dalam bedeng tersebut, terlihat seorang ibu muda yang sedang menimang bayinya yang baru berumur dua bulan.

Baca juga: Kisah Bayi Lulus dari Stunting di Magetan, Kebijakan Pemda Berperan Besar

Ibu muda itu adalah Eka Putri Mairedandi (22). Tangannya terlihat begitu cekatan saat menggantikan celana bayi laki-laki anak keduanya, karena sudah terkena pipis. 

“Tidak pakai popok bayi, jadi langsung pakai celana saja,” kata Eka, saat dibincangi Kompas.com, Senin (10/4/2023).

Kondisi perekonomian keluarga Eka yang pas-pasan membuatnya terpaksa tidak menggunakan popok kepada anaknya tersebut.

Sebab, ia lebih memprioritaskan kebutuhan makan anak serta keperluan lain agar putra keduanya itu tidak terkena stunting seperti anak pertamanya.

Baca juga: Upaya Sicanang Keluar dari Predikat Kelurahan Penyumbang Stunting Tertinggi di Medan

Maklum, penghasilan dari Andi Pratama (23) yang merupakan suami Eka, setiap hari sekitar Rp 50.000 dari memungut barang bekas di sekitar Kecamatan Sako.

“Kalau mau pergi saja baru dipakaikan (popok bayi). Kalau di rumah tidak pakai,”ujarnya.

Fathia Rizky Putri, anak pertama Eka saat ini masih menderita stunting. Meski telah berumur dua tahun, berat badan Fatiha hanya 9 kilogram. 

Eka pun tak menyadari putri pertamanya terkena stunting karena kurangnya pemahaman soal pola asuh dan asupan gizi untuk anak. Bahkan, kondisi Fathia terkena stunting pun baru diketahui ketika anaknya mengalami demam.

“Awalnya itu demam, setelah itu saya bawa ke Puskesmas. Setelah dicek, anak saya stunting berat badan dan tingginya saat itu kurang, hanya 6 kilogram,” jelas Eka.

Pihak Kecamatan Sako yang mendapatkan kabar adanya penderita stunting langsung menurunkan tim untuk memberikan bantuan untuk memperbaiki gizi anak.

Eka pun langsung dimasukkan dalam program Gending (Gerakan Donasi Peduli Stunting) bagi keluarga yang kurang mampu.

Setelah hampir dua tahun berjalan, kondisi gizi Fathia kini pun mulai berangsur normal baik berat maupun tinggi badan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

Regional
Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak 'Treadmil' dan Jendela Hanya 60 Cm

Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak "Treadmil" dan Jendela Hanya 60 Cm

Regional
Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Regional
Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Regional
Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Regional
Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Regional
Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Regional
Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Regional
Gara-gara Judi online, Ojol di Semarang Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Istri yang Baru Melahirkan

Gara-gara Judi online, Ojol di Semarang Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Istri yang Baru Melahirkan

Regional
Takut KKB, 1.883 Warga Distrik Bibida Paniai Mengungsi

Takut KKB, 1.883 Warga Distrik Bibida Paniai Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com