Aktivitas kedai di pagi hari selama Ramadan di Peunayong ini sudah berlangsung lama, dan tak pernah menimbulkan kekisruhan.
"Kami hanya melayani pembeli yang non-muslim saja, kalau ada yang muslim, langsung ditolak," kata Aman, seorang penjual nasi sarapan pagi.
Bagi Aman, berjualan nasi di pagi ramadan merupakan berkah tersendiri.
"Karena di tempat lain tidak ada, jadi banyak non-muslim ke sini, tapi tetap ikut aturan, jam 9 pagi, kami sudah tutup," katanya.
Baca juga: Tinjau Proyek KA Trans-Sumatera di Aceh, Menhub Budi Jajal KRD Cut Meutia
Pejabat Wali Kota Banda Aceh Bakrie Siddik menyatakan, warung di kawasan pecinan diizinkan tetap buka pada pagi hari selama Ramadhan sebagai bentuk toleransi antara umat beragama.
"Toleransi bermasyarakat yang tinggi menjadi hal utama kenyamanan dan keamanan di Aceh," ujar Bakrie di Banda Aceh, Senin (3/4/2023).
Aceh meutalo wareh, gaseh meugaseh, bila meubila, prinsip ini yang diusung Kota Banda Aceh, sebut PJ Walikota.
"Artinya Masyarakat Aceh itu bersaudara, saling mengasihi dan saling menjaga serta saling bela" ujar Bakri Siddik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.