Menurut Hidayat, keluarga telah berulang kali mengingatkan Mulyadi agar tidak percaya dengan penggandaan uang.
"Sering mengingatkan supaya jangan percaya hal-hal kayak gitu, karena itu mustahil. Mungkin karena terjerat utang, jadi mungkin pikiran ke mana-mana," kata Hidayat.
Hidayat mengaku, tidak mengetahui berapa uang yang diserahkan Mulyadi kepada Mbah Slamet. Namun, yang pasti, mobil milik korban raib bersamaan dengan hilangnya Mulyadi.
"Waktu itu (menemui Mbah Slamet) bawa mobil Innova, hilang, sampai sekarang tidak bisa dilacak. Kalau uang kurang paham," ungkap Hidayat.
Diberitakan sebelumnya, sembilan korban pembunuhan dukun pengganda uang dimakamkan di Desa Balun, Kecamatan Wanyasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore.
"Sembilan jenazah dimakamkan di sini. Sembilan belum teridentifikasi, hanya jenis kelamin, enam jenzah laki-laki dan tiga perempuan," kata Kanit 3 Polres Banjarnegara Iptu Imam Sanyoto.
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto belum dapat memastikan salah satu mayat tersebut bernama Mulyadi. Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.