Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang sejak 2021, Mulyadi Diduga Tewas di Tangan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet

Kompas.com - 05/04/2023, 07:39 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Ahmad Hidayat meyakini bahwa kakaknya, Mulyadi (49), menjadi salah satu  korban pembunuhan dukun pengganda uang Tohari atau Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah. Keyakinan tersebut diperkuat dengan pernyataan pelaku. 

Meski begitu, dia masih harus menunggu hasil tes DNA untuk memastikannya. 

"Penuturan pelaku ada Mulyadi. Namun masih menunggu tes DNA anaknya asal Palembang," kata Ahmad saat pemakaman sembilan jenazah di TPU Balun, Banjarnegara, dikutip dari TribunJateng.com.

Dia pun mengungkapkan bahwa Mulyadi telah hilang sejak 2021. Dia mengatakan, Mulyadi sudah dua kali ke Banjarnegara. 

Baca juga: Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh 12 Orang, Korban Dieksekusi Malam Hari Pakai Minuman Beracun

"Setahu saya, kakak saya itu dikenalin sama orang, dan setahu saya sudah dua kali kesini. Dia hilang sejak 2021, dan saya sempat laporan ke Polsek Wanayasa," katanya. 

Ahmad menyebutkan, pada pertemuan pertama Mulyadi dan Mbah Slamet membicarakan masalah penggandaan uang. Kemudian pertemuan kedua, korban Mulyadi datang sendiri.

"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang," ujar dia.

Saat pertemuan kedua, Mulyadi diketahui membawa mobil untuk datang ke Banjarngera. Namun, hingga kini mobil itu tidak diketahui keberadaannya. 

"Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan hilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," katanya.

Ahmad mengaku sempat diajak ke Banjarnegara oleh Mulyadi, tetapi dirinya tidak mau. 

"Dia sempat mengajak saya ke sini, tapi saya tidak mau karena ada urusan di Palembang," ungkapnya

"Saya tahu keberadaan Pak Mulyadi karena dia sempat kirim share loc di Balun ini," tambahnya.

Dia pun tak tahu pasti uang yang dibawa Mulyadi untuk Mbah Slamet. Diketahui, Mulyadi bekerja sebagai developer dan mempunyai dua anak. Mulyadi diduga percaya dengan penggandaan uang karena terjerat utang.

Baca juga: Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Habisi Korbannya Sejak 2020

"Saya sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara, dan jangan percaya dengan hal-hal seperti itu, yaitu penggandaan uang," terangnya.

Sementara itu, Kanit 3 Satreskrim Polresta Banjarnegara Iptu Imam Santoso mengatakan, sembilan jenazah sudah dikebumikan di TPU setempat.

"Karena yang paling dekat dengan TKP yang satu dibawa ke Sukabumi. Yang lain belum dapat teridentifikasi, hanya jenis kelamin," jelasnya.

Dari sembilan jenazah itu, ada enam jenazah laki-laki dan tiga wanita. 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Percaya Penggandaan Uang Karena Terlilit Utang, Nyawa Mulyadi Melayang di Tangan Dukun Banjarnegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com