Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Acungkan Jempol, Angka Kemiskinan Ekstrem di Mranggen Demak Turun 70 Persen

Kompas.com - 04/04/2023, 23:07 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengacungi jempol saat berdialog dengan Camat Mranggen, Wiwin Edi Widodo dalam kunjungan kerjanya di Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).

Pasalnya, Wiwin menyebutkan, penurunan angka kemiskinan ekstrem di Mranggen mencapai 70 persen dari total 1.698 kepala keluarga (KK) miskin ekstrem. Kini hanya sekitar 500 KK lagi yang perlu diintervensi penurunannya.

“Kami ini masuk sebagai salah satu daerah dengan kemiskinan ekstrem. Di wilayah kami, ada 1.698 kepala keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem termasuk di Desa Kangkung ini,” terang Wiwin dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Viral Bagi-bagi Amplop Gambar Banteng di Masjid, Wapres Maruf Amin: Money Politics Tak Boleh Dilakukan di Tempat Ibadah

Setelah pendataan warga kategori miskin ekstrem beres, pihaknya mengintervensi dan bekerjasama dengan pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.

“Karena seperti pesan Pak Ganjar Pranowo, mengatasi kemiskinan itu harus dikeroyok bersama-sama. Dan alhamdulillah, dengan semangat itu, kemiskinan ekstrem turun drastis. Di Desa Kangkung ini saja, hanya tinggal 30 persen, ” lanjutnya.

Ma’ruf penasaran dengan intervensi yang berhasil menurunkan 70 persen kemiskinan ekstrem.

Wiwin menerangkan, pihaknya melakukan pemberdayaan UMKM, keterampilan, dan lainnnya yang dapat menghasilkan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat.

“Selain itu, kami juga berikan akses permodalan dan bantuan pemasaran bagi warga agar mereka bisa mandiri. Dan hasilnya luar biasa memberikan perubahan bagi ekonomi masyarkat,” terangnya.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Kukuhkan Ganjar Pranowo Jadi Ketua Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah Jateng

Merasa senang dan puas, Ma’ruf mengacungkan jempol, sebagai tanda apresiasi kepada Wiwin yang berhasil menjalankan program penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jateng dengan baik.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mendampingi kunjungan kerja Ma’ruf Amin mengatakan, pihaknya sangat serius dalam hal ini.

"Setiap minggu kami evaluasi. Beberapa daerah yang masuk kategori miskin ekstrem, kami dorong agar melakukan percepatan. Mereka kan dorong melakukan pendataan, berapa RTLH, jamban, air, listrik, akses pekerjaan atau disabilitas yang ada. Siapa yang sudah dapat bantuan, siapa yang belum dan siapa yang harus dijamin negara tiap bulannya,” katanya.

Pendataan itu sudah berjalan 100 persen dan intervensi juga sudah dilakukan. Kini pihaknya fokus melakukan percepatan agar penurunan angka kemiskinan ekstrem dapat terwujud tiga bulan ke depan.

“Memang kendalanya ya sumber anggaran yang terbatas. Tapi kita tidak boleh putus asa, masih ada Baznas, CSR dan filantropfi yang bisa kami optimalkan untuk melakukan percepatan. Kami genjot agar program ini selesai sesuai target yang ditetapkan Pak Wapres, yakni 2024,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com