Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Minumkan Cairan "Ajaib", Korban 5 Menit Tewas

Kompas.com - 04/04/2023, 21:44 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Dukun pengganda uang, Tohari (45) alias Mbah Slamet mengeksekusi para korbannya pada malam hari.

Tempatnya di kebun milik tersangka yang berada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Untuk menuju kebun, dari jalan desa masuk sekitar 500 meter melewati jalan setapak berbatu dan perkebunan kol dengan berjalan kaki.

Baca juga: Banyak Pasangan Suami Istri Jadi Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menjelaskan, tersangka membawa korban dari rumahnya ke lokasi dengan alasan untuk ritual agar penggandaan uang berhasil.

"Dari rumah biasanya pakai kendaraan atau menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang sehingga korban mau," kata Hendri di lokasi kejadian, Selasa (4/4/2023) petang.

Sesampainya di lokasi, tersangka memberikan minuman ringan yang telah dicampur potas kepada korban.

Setelah memastikan korbannya tewas, kata Hendri, tersangka menggali tanah untuk menguburkan korban.

"Pada saat datang, lubang belum disiapkan. Ketika korban sudah meninggal baru digali," ujar Hendri.

Baca juga: Belum Teridentifikasi, 9 Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Dimakamkan

Mbah Slamet mengatakan, biasanya berangkat menuju lokasi eksekusi yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya bersama korban pada sore hari.

"Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini. Setelah agak malam baru disuruh minum (yang telah dicampur potas)," kata Slamet.

Menurut Slamet, korban akan tewas hanya dalam waktu lima menit setelah meminum cairan yang diberikan.

"Kalau sudah betul-betul mati baru dikubur. Kalau belum mati enggak berani ngubur," ujar Slamet yang mengaku melakukan itu seorang diri.

Selain dicampur potasium, cairan juga dicampur dengan obat penenang.

Saking cepatnya reaksi campuran minuman itu, Slamet, menyebutnya sebagai cairan ajaib.

"Potas memang ajaib," ujar Slamet tanpa menjelaskan maksudnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi kembali menemukan dua mayat korban dukun pengganda uang Tohirin (45) aliasi Mbah Slamet, Selasa (4/4/2023) sore.

Dengan penambahan ini, maka total korban yang telah ditemukan sebanyak 12 mayat.

Sebagian korban merupakan pasangan suami istri. Dari catatan Kompas.com, dari 12 mayat yang ditemukan, empat di antaranya berjenis kelamin perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com