Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang yang Bunuh 11 Orang di Banjarnegara, Ternyata Residivis

Kompas.com - 04/04/2023, 17:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan berantai di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Ia diduga menghabisi nyawa 11 orang korbannya. Kasus tersebut terungkap berkat laporan orang hilang berinisial PO pada Senin (27/3/2023).

Sebelum dinyatakan hilang, PO sempat mengirim pesan WhatsApp kepada pihak keluarga agar datang ke rumah Slamet bersama aparat jika dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari.

Saat mendatangi rumah Slamet, polisi menemukan fakta jika PO telah dibunuh di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa.

Tak jauh dari penguburan PO, polisi menemukan 10 mayat yang diduga juga dibunuh oleh Slamet.

Baca juga: 5 Fakta Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Beraksi Sejak 5 Tahun Lalu, Diduga Bunuh 10 Orang

Residivis peredaran uang palsu

Pada tahun 2019, Slamet ternyata pernah terjerat kasus peredaran uang palsu setelah adanya laporan dari masyarakat.

Kala itu, Polres Pekalongan membekuk Slamet bersama dua pelaku lainnya saat transaksi di di sebuah minimarket di Kelurahan Gumawang, Wiradesa, Pekalongan.

Dua pelaku itu adalah Aziz (32) warga asal Kabupaten Wonosobo dan Ahmad Murtadi (49) asal Banyumas.

Dari tangan ketiganya, polisi menyita 1.491 lembar uang palsu yang di antaranya berisi uang pecahan Rp 100.000.

Baca juga: Belum Teridentifikasi, 9 Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Dimakamkan

Dari pengakuan ketiga pelaku, uang palsu tersebut mereka peroleh dari Kholek, rekannya di Kota Semarang dengan harga Rp 500.000 untuk 1.491 lembar pecahan Rp 100.000.

Uang palsu tersebut lalu didistribusikan dengan harapan memperoleh hasil sejumlah Rp 70 juta.

Uang palsu tersebut rencananya akan disebarkan ke wilayah Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.

Empat tahun kemudian, Slamet kembali ditangkap oleh Polres Banjarnegara pada Minggu (2/4/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.

Ia ditangkap karena berpura-pura menjadi dukun yang bisa menggandakan uang.Total ada 11 orang yang dibunuh.

Baca juga: Pemakaman Massal Disiapkan untuk Korban Pembunuhan Mbah Dukun Slamet

Korban terakhir adalah PO asal Sukabumi. Korban lainnya adalah dari Palembang dan Yogyakarta.

Para korban dibunuh dengan cara diracun dengan air minum campur potas. Lalu mayat korban dikubur di sebuah kebun di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Sang istri mengaku tak tahu kegiatan suaminya

Pemakaman korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanyasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore. KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN Pemakaman korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanyasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore.
Sanem, istri Slamet mengaku tak tahu menahu tentang aktivitas suaminya yang diduga membunuhan 11 orang.

Sanem justru mengaku sudah setahun ini dirinya ditelantarkan oleh sang suami.

"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," kata Sanem.

Sanem mengakui suaminya memang kerap menerima tamu yang datang ke rumah.

Tetapi dirinya mengaku tidak mengetahui secara persis maksud kedatangan para tamu tersebut. Sanem mengatakan hanya diminta membuatkan minuman oleh sang suami.

"Saya cuma disuruh buatkan teh," kata Sanem.

Baca juga: Sosok Misterius Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara yang Diduga Bunuh 10 Orang

Berdasarkan keterangan yang didapat polisi, Mbah Slamet mengaku sudah lima tahun ini menjadi dukun pengganda uang.

Selama itu, Mbah Slamet menjanjikan bisa menggandakan uang hingga Rp 5 miliar.

Sejauh ini, sejumlah korban memberikan uang sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta untuk digandakan.

"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp 5 miliar," kata kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, Senin(3/4/2023

"Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp 40 juta sampai yang Rp 50 juta," tambah dia.

Baca juga: Ada 11 Mayat Diduga Korban Dukun Pengganda Uang, Kades Balun Mengaku Pernah Terima Laporan Orang Hilang

Agar para korban percaya, tersangka juga sempat memberikan uang pada korbannya Rp11 juta sebagai hasil penggandaan.

Menurut tersangka, uang yang didapat dari para korban kemudian dipakai Mbah Slamet untuk membayar hutang.

Atas perbuatannya, Kapolres mengatakan tersangka dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Regional
Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Regional
Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Regional
Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-'bully' Pencitraan

Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-"bully" Pencitraan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Regional
Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Regional
Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com