Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu yang Anaknya "Stunting" di Kota Mataram: Kami Benar-benar Makan Seadanya

Kompas.com - 03/04/2023, 19:21 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Bau amis menyeruak begitu memasuki kampung nelayan di Lingkungan Pondok Perasi, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (1/4/2023) sore.

Sejumlah anak-anak tampak riang bermain kejar-kejaran di sudut-sudut gang. Selain itu, anak-anak juga terlihat tengah asyik bermain di antara ratusan perahu nelayan yang bersandar.

Para otangtua tampak terlihat sibuk dengan aktivitasnya. Ada yang baru pulang berlayar, memperbaiki perahu, dan beberapa warga terlihat berjualan ikan di sepanjang akses jalan menuju Pantai Pondok Perasi.

Kampung penghasil ikan-ikan segar mengandung protein tinggi itu ternyata menyimpan persoalan. Sejumlah balita di kampung itu mengalami keterlambatan pertumbuhan akibat asupan gizi yang kurang atau yang biasa disebut dengan stunting.

Baca juga: Kisah Ibu di Malang Penuhi Gizi Anak Kembarnya yang Alami Stunting, Berharap Bisa Tumbuh Normal

Pola asuh anak

Kompas.com menemui Aminah (33), seorang ibu yang mempunyai anak stunting di Lingkungan Pondok Perasi. Ia menuturkan, anaknya, JK, yang berusia 3,5 tahun itu dinyatakan stunting oleh tenaga medis karena berat badannya tidak sesuai dengan usianya.

“Kemarin beratnya 8 kilogram, seharusnya kalau normal sih katanya ibu posyandu itu 10 kilogram ke atas,” kata Aminah.

Baca juga: Cucunya Alami Stunting, Nenek di Kota Kupang: Kami Tak Pernah Makan Daging, Tak Ada Uang untuk Beli

Aminah menyadari bahwa pengasuhan terhadap anaknya sangat kurang, mengingat dia harus menjadi tulang punggung keluarga bekerja menjadi kuli panggul di Pasar Kebon Roek, Ampenan.

“Yang asuh kebanyakan bapaknya, karena selesai subuh saya berangkat kerja nguli panggul di pasar, dan pulangnya sekitar jam 12 siang,” kata Aminah.

Walaupun penghasilan sebagai kuli panggul di pasar tidak seberapa, namun hal itu dapat meringankan beban keluarganya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com