Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Mamuju Putuskan Akses di 3 Desa, Kades Patungan Sewa Alat Berat

Kompas.com - 31/03/2023, 16:24 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Bencana longsor di Desa Karataun, Kecamatan Kalumpang, Mamuju, Sulbar, Senin (31/3/2023) malam, membuat akses yang menghubungkan desa lumpuh total. Akibatnya tiga desa di kecamatan ini terisolasi. 

Tiga desa yang terisolasi tersebut ialah Desa Siraun, Desa Salumakki, dan Desa Lasa. Warga yang berada di desa tersebut masih kesulitan keluar hingga Jumat (31/3/2023). 

Salah satu pemuda Desa Siraun Yudi Tonda mengatakan, bencana longsor yang memutus jalan bukan untuk pertama kalinya. 

Baca juga: Hujan Deras, Tebing Setinggi 15 Meter di Temanggung Longsor hingga Jalur Magelang-Semarang Putus

Material longsor berupa batu dan tanah menimbun jalan hingga 100 meter. Hal ini membuat warga tak bisa keluar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Hal ini diperparah karena warga tak memiliki jalur akses alternatif. 

"Mengingat masyarakat di atas mayoritas Nasrani yang sebentar lagi akan memperingati hari raya Paskah. Jadi segala kebutuhan akan diakses lewat jalan ini," ujar Yudi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui Whatsapp, Jumat siang. 

Yudi berharap pemerintah segera menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor. Apalagi, pembersihan tersebut akan membutuhkan waktu yang lama. 

"Semoga dengan kejadian bencana alam ini dapat membuka mata hati pemerintah untuk lebih memperhatikan Kalumpang secara khusus daerah-daerah yang terisolir di kecamatan Kalumpang," kata Yudi. 

Baca juga: Ambulans Pembawa Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Terjebak 2 Titik Longsor di Mamasa

Sementara itu Kapolsek Kalumpang Iptu Muhammad Yusuf Bahar mengatakan, banyak warga yang berjalan kaki dengan memilih lewat di pinggir jalan agar bisa keluar dari desa yang terisolasi. 

Pemerintah desa, kata dia, juga sudah sepakat untuk patungan agar bisa menyewa alat berat. 

Namun, hingga kini hanya Kepala Desa Siraun dan Salumakki yang sudah mengumpulkan biaya sewa. Uang yang terkumpul dari dua kepala desa ini belum cukup untuk menyewa alat berat. 

"Belum dikerjakan karena masih terkendala di uang sewa alat berat. Panjang material longsor kurang lebih 100 meter," kata Yusuf. 

Yusuf mengungkapkan, Kades Lasa dan Karataun hingga kini belum memberikan kabar terkait biaya sewa tersebut. 

Situasi, kata Yusuf, masih sangat berbahaya mengingat intensitas hujan masih tinggi dan lokasi jalan yang masih rawan longsor. 

"Warga yang ingin melintas melewati pinggiran material material cuman rawan ada longsor susulan dikarenakan curah hujan masih meningkat," ucap Yusuf. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Mamuju  Muhammad Taslim Sukirno mengatakan bahwa pembersihan material longsor yang menimbun jalan di Desa Karataun tersebut merupakan wewenang pemerintah provinsi Sulbar. 

Namun dia mengaku telah melakukan koordinasi kepada Dinas Pekerjaan Umum  Sulbar untuk segera menurunkan alat berat. 

"Kami sudah koordinasi dengan BPBD Sulbar dan Dinas PU untuk menurunkan alat berat. Ada juga tim saya yang akan," singkat Taslim. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

3 Mobil Mewah Andhi Pramono Ditempatkan di Gudang Rupbasan Klas II Tanjungpinang

3 Mobil Mewah Andhi Pramono Ditempatkan di Gudang Rupbasan Klas II Tanjungpinang

Regional
Warga Mamuju Digegerkan Penemuan Toples Berisi Janin dan Darah di Pinggir Jalan

Warga Mamuju Digegerkan Penemuan Toples Berisi Janin dan Darah di Pinggir Jalan

Regional
Netizen Bandingkan Dirinya dengan Alam Ganjar, Gibran: Orang Ingin Mengadu Domba

Netizen Bandingkan Dirinya dengan Alam Ganjar, Gibran: Orang Ingin Mengadu Domba

Regional
Gempa Bumi M 6,3 Guncang Talaud Sulut, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Bumi M 6,3 Guncang Talaud Sulut, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Buruh di Batam Minta 7 Hal ke Pemkot, Salah Satunya Harga Beras Turun

Buruh di Batam Minta 7 Hal ke Pemkot, Salah Satunya Harga Beras Turun

Regional
Kasus Penembakan 3 Pemuda di TTU, Polisi Diminta Segera Tangkap Pelaku

Kasus Penembakan 3 Pemuda di TTU, Polisi Diminta Segera Tangkap Pelaku

Regional
Dua Sahabat Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Bawen, Bersama Saat 'COD' Ponsel

Dua Sahabat Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Bawen, Bersama Saat "COD" Ponsel

Regional
Puluhan Warga Aceh Timur Keracunan Gas, Walhi Minta Izin PT Medco Dibekukan

Puluhan Warga Aceh Timur Keracunan Gas, Walhi Minta Izin PT Medco Dibekukan

Regional
Tukang Parkir Cabuli 40 Anak Berusia 11-13 Tahun di Bengkalis Riau

Tukang Parkir Cabuli 40 Anak Berusia 11-13 Tahun di Bengkalis Riau

Regional
Sudah Keluarkan Uang Jutaan Rupiah, Aplikasi Kembang Desa Tak Berfungsi, Ratusan Desa di Purworejo Rugi

Sudah Keluarkan Uang Jutaan Rupiah, Aplikasi Kembang Desa Tak Berfungsi, Ratusan Desa di Purworejo Rugi

Regional
Bupati Manggarai Barat Usulkan 23 September sebagai Hari Komodo

Bupati Manggarai Barat Usulkan 23 September sebagai Hari Komodo

Regional
Terungkapnya Kasus Mayat Berseragam Pramuka di Pemalang, Korban Dibunuh Kenalannya di Medsos

Terungkapnya Kasus Mayat Berseragam Pramuka di Pemalang, Korban Dibunuh Kenalannya di Medsos

Regional
Salah Paham Sebabkan Perkelahian Antar-pemuda di Kupang, 1 Korban Tewas

Salah Paham Sebabkan Perkelahian Antar-pemuda di Kupang, 1 Korban Tewas

Regional
Kondisi Terkini Guru di Demak yang Dibacok Siswanya, Sudah Membaik dan Dirawat di Semarang

Kondisi Terkini Guru di Demak yang Dibacok Siswanya, Sudah Membaik dan Dirawat di Semarang

Regional
Siswa yang Bacok Guru di Demak Dikenal Kerap Bolos dan Pernah Tinggal Kelas

Siswa yang Bacok Guru di Demak Dikenal Kerap Bolos dan Pernah Tinggal Kelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com