Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting Kota Malang 8,9 Persen, ASN Pemkot Diminta Jadi Orangtua Asuh

Kompas.com - 29/03/2023, 16:10 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Angka anak-anak berisiko stunting di Kota Malang tercatat sebesar 8,9 persen atau sekitar 3.084 anak. Jumlah itu merupakan hasil bulan timbang pada Februari 2023 dari 34.382 anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif mengatakan, Pemkot Malang terus berupaya menekan angka stunting. Targetnya, angka yang ada bisa turun sekitar 5 persen pada tahun ini.

"Tahun kemarin angka stunting Kota Malang 9 persen, target tahun ini kalau bisa memang mendekati zero, dibawah 5 persen, seperti Surabaya, Pak Wali inginnya seperti itu," kata Husnul pada Rabu (29/3/2023).

Baca juga: TNI AU Canangkan Pencegahan Stunting di Semua Lanud Jajaran

Untuk menekan angka yang ada, Pemkot Malang akan mewajibkan para aparatur sipil negara (ASN) dengan jabatan eselon dan tenaga kesehatan memiliki anak asuh berisiko stunting.

Setiap ASN diberi tanggungjawab mengasuh antara 2 atau 1 anak berisiko stunting.

"Nanti ada program orang tua asuh anak berisiko stunting untuk ASN. Pembagiannya seperti apa, itu akan ada di wilayah, yang artinya per kelurahan," kata Husnul.

Setiap ASN bertanggung jawab untuk intervensi di bidang kesehatan anak asuhnya. Seperti terkait kebutuhan asupan gizi yang dapat dikonsultasikan kepada ahli gizi atau nutrisionis yang ada di wilayah tersebut.

"Sehingga nanti diharapkan para ASN bisa mengintervensi resiko stunting dengan rekomendasi dari tenaga kesehatan," katanya.

Para ASN wajib memantau anak asuhnya secara berkala untuk dilaporkan ke pihaknya dan menjadi bahan evaluasi Pemkot Malang dalam penanganan program kegiatan stunting.

"Nanti dipantau terus oleh ASN, sehingga ada hasil seperti apa anak-anak yang berisiko itu apakah sudah tidak stunting atau belum. Nah ini menjadi evaluasi dari Pemkot Malang kira-kira hambatannya seperti apa. Bisa dari asupan gizi, atau cara pemberian asupan gizi, atau mungkin dari lingkungannya," kata Husnul.

Meski begitu, Husnul menegaskan, Puskesmas masih bertanggung jawab dalam menganalisis penanganan stunting di Kota Malang.

Menurutnya, angka stunting di Kota Malang merata di 57 kelurahan.

Baca juga: Tangani Stunting hingga Majukan Pariwisata, Fokus Ikfina Bangun Kabupaten Mojokerto

"Analisis stunting itu dari Puskesmas wilayah per kelurahan, bayi ini misal karena risikonya dari penyakit di tubuhnya, berbeda intervensinya dengan yang kurang asupan, analisis itu menjadi bekal dari masing-masing ASN untuk melakukan intervensi," katanya.

Selain itu, Dinkes Kota Malang telah berupaya memberikan bantuan seperti suplemen tambahan dan lainnya kepada masyarakat untuk menekan angka stunting.

"Mulai dari remaja putri diberikan tablet tambah darah, pengukuran HB. Kemudian dari ibu hamil, itu ada 6 pemeriksaan ANC yang harus dilakukan, meliputi pemeriksaan USG oleh dokter yang ada di Puskesmas. Persalinan itu harus di Rumah Sakit," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Kepala dan Badan Bayi Terpisah saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Kepala dan Badan Bayi Terpisah saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com