KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa keluh kesah terhadap pemerintah cukup melalui media sosial dan tak perlu demo di jalan.
Hal itu diungkapkan Gibran saat menggelar refleksi kinerja selama dua tahun di Convention Hall Tirtonadi, Kota Solo, bersama ratusan pelajar dan guru, Selasa (22/3/2023).
"Jadi, sekarang sudah enggak perlu lagi demo-demo di jalan, semua bisa diselesaikan di sosmed, pesan yang kalian sampaikan pasti saya terima. Tenang saja, jadi saya harap semua teman-teman yang ada di sini jadi bagian dari pembangunan," kata Gibran.
Dalam kesempatan itu, Gibran memaparkan bagaimana dirinya memanfaatkan media sosial selama kepimpinannya.
Baca juga: Pengamat dari UNS: Gaya Gibran di Medsos Mirip Gaya Orang Ngobrol di Warung Wedangan, Santai
"Pokoknya kalian kalau ada keluhan-keluhan kalian sampaikan di sosmed, di WA silahkan," tegasnya.
Selain itu, dirinya juga berharap para pelajar tetap kritis di media sosial.
Media sosial baginya merupakan salah satu tempat untuk menyalurkan aspirasi, kritikan hingga keluhan.
"Mulai banyak yang bersuara di Mensos (media sosial), keluhan-keluhan jalan berlubang dan lain-lain. Sudah berpartisipasi kritis, bagus. Jadi kita terpacu memperbaiki hal-hal yang kurang," jelasnya.
Dalam artikel Kompas.com pada hari Rabu (30/22/2022), gaya kepemimpinan Gibran dengan memaksimalkan media sosial sempat diulas oleh pengamat psikologi politik dari Universitas Sebelas Maret Solo (UNS), Moh Abdul Hakim.
Menurutnya, cara Gibran menggunakan medsos khususnya Twitter sangat efektif sebagai sarana interaksi dengan masyarakat.
"Dalam konteks Kota Solo, menurut saya medsos cukup efektif sebagai sarana interaksi Gibran dengan warga kota. Nah, Gibran nampaknya memanfaatkan medos ini untuk dua tujuan, selain untuk menyerap aspirasi rakyat juga untuk menciptakan kedekatan emosional dengan grassroot (akar rumput)," kata Abdul Hakim kepada Kompass.com.
Lalu, gaya bahasa yang disampaikan Gibran dalam bermedsos sangat cair dan seakan tak ada jarak antara pemimpin dan warga.
"Kalau kita amati, gaya Gibran di medsos mirip seperti gaya orang ngobrol di warung wedangan, santai dan sering menggunakan bahasa Jawa," jelas dia.
(Penulis : Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Dita Angga Rusiana)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.