Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Jam Ditandu Menuju Rumah Sakit untuk Melahirkan, Ibu berserta Bayinya di Luwu Utara Meninggal

Kompas.com - 21/03/2023, 22:51 WIB
Amran Amir,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com – Seorang ibu bernama Eva Yuliana, warga Dusun Pokappaang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggal dunia usai melahirkan bayinya di RSUD Andi Djemma Masamba. Eva diduga meninggal karena terlalu lama ditandu saat menuju rumah sakit. 

“Dia meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di RSUD Andi Djemma Masamba,” kata salah warga Seko, Amsal saat dikonfirmasi, Selasa (21/3/2023).

Amsal mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/3/2023). Saat itu Eva Yuliani ingin melahirkan secara normal di kampungnya. Namun fasilitas pelayanan kesehatan di desa tersebut sangat minim. 

Akhirnya, keluarga dan masyarakat setempat memutuskan untuk membawa Eva Yuliana ke rumah sakit yang ada di Kota Masamba. Menurutnya, perjalanan korban untuk sampai kerumah sakit cukup dramatis.

Baca juga: Jalan Rusak Tak Bisa Dilalui Ambulans, Jenazah Warga Pinrang Ditandu ke Rumah Duka

“Jam 07.00 Wita, korban ditandu oleh warga dari Kecamatan Seko menuju ke Kecamatan Rongkong. Setibanya di Rongkong sekitar pukul 23.00 Wita malam, korban pun langsung dirujuk mengunakan mobil ambulans ke rumah RSUD Andi Djemma Masamba," katanya.

"Minggu (19/3/2023) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, korbanpun tiba di RSUD Andi Djemma Masamba, kemudian jam 08.00 Wita pagi korban menjalani operasi sesar,” lanjutnya. 

Lanjut Amsal, kondisi korban usai operasi sempat memberikan membaik. Namun tak berselang lama korban meninggal dunia dan disusul anak yang baru dilahirkannya.

“Pada pukul 03.00 Wita dini hari Eva Yuliani meninggal dunia. Berselang 2 jam kemudian menyusul anaknya meninggal dunia,” ujar Amsal.

Korban dan anaknya pun dibawa pulang ke kampung untuk dimakamkan. Puluhan warga menanti di ujung jalan beraspal untuk kembali menandu jenazah korban dan bayinya.

“Korban dibawa pulang ke kampung. Setelah melewati jalan yang cukup bagus yaitu Rongkong, korban kembali ditandu beramai-ramai oleh warga menuju ke rumah duka di Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko,” tutur Amsal.

Menurut Amsal, peristiwa tersebut bukan pertama kali terjadi di masyarakat adat Seko. Kejadian serupa sudah terjadi berulang kali. Warga memang harus ditandu untuk menuju ibu kota Luwu Utara, karena kondisi jalan tidak memadai.

“Akibat kondisi badan jalan yang tidak memungkinkan dilalui alat transportasi darat, sehingga masyarakat memilih berjalan kaki mengantar korban menuju rumah sakit yang ada di kota Masamba dengan jarak sekitar 150 kilometer dari Kecamatan Seko,” ucap Amsal.

Dia pun meminta Dinas kesehatan Luwu Utara untuk memprioritaskan daerah terpencil terkait penyediaan fasilitas kesehatan. 

Baca juga: Ibu Melahirkan Ditandu Lintasi Persawahan Licin hingga Luapan Banjir Bandang

“Karena Kecamatan Seko merupakan daerah yang terpencil mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan serta akses jalan yang baik untuk menuju rumah sakit," ungkapnya.

"Untuk itu Dinas Kesehatan Luwu Utara agar betul-betul bekerja dan memprioritaskan daerah terpencil guna mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi, sebagaimana Permenkes No. 90 Tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan terpencil dan sangat terpencil,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com