Pendistribusian digelar dua sesi, pertama 09.00 -12.00 WIB, dan dilanjutkan pukul 13.00-16.00 WIB. Semua mendapatkan pasokan atau penambahan LPG yang sama di setiap titik.
"Namun kalau kurang, akan diupayakan untuk ditambah, seperti yang di Kecamatan Bengkong, langsung dilakukan penambahan," ungkap Gustian.
Ia menambahkan kelangkaan yang terjadi beberapa waktu ini, disebabkan terjadi keterlambatan pasokan ke Kabil, sehingga dampaknya terjadi kelangkaan beberapa hari.
"Sehari saja telat itu dampaknya luar biasa. Jadi makanya kami gelar penambahan pasokan ke beberapa titik, agar tidak ada lagi yang langka, dan masyarakat bisa mendapatkan gas dengan harga standar," pungkas Gustian.
Baca juga: Dilaporkan Hilang, Siswi SMK di Batam Ternyata Dicabuli Pacarnya Berkali-kali
Sementara itu Djoko, warga Nagoya Square mengaku kelangkaan tabung gas 3 kilogram sudah terjadi sejak seminggu lalu dan parahnya pada hari Minggu (19/3/2023) kemarin.
“Hari minggu kemarin sempat kosong diseluruh pangkalan yang ada di kawasan Kecamatan Lubuk Baja dan Batuampar, makanya kami warga Nagoya mencari tabung gas 3 kilogram hingga ke Sekupang, bahkan ada yang ke Batam Centre,” terang Djoko.
Senada juga dijungkapkan Mira warga Batam Centre yang mengaku, sempat berkeliling mencari gas LPG 3 kilogram untuk berjualan.
Baca juga: Rute Pelayaran Lingga-Batam -Tanjungpinang Kembali Beroperasi
Sebagai pedagang kecil, tentunya sangat membutuhkan gas LPG 3 kilogram. Sedangkan jika membeli di luar pangkalan harganya lebih mahal, bisa mencapai Rp25 ribu hingga Rp28ribu.
“Tapi mau gimana lagi, karena butuh untuk berjualan tetap dibeli. Meskipun harganya lebih mahal dari harga pangkalan yang dijula hanya Rp18ribu pertabungnya,” pungkas Mira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.