LAMPUNG, KOMPAS.com- Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung akan menggelar pengamatan hilal Ramadhan 1444 hijriah besok, Rabu (22/3/2023) sore.
Pengamatan dilakukan menggunakan teleskop canggih buatan Jerman yang didanai oleh Pemerintah Arab Saudi.
Kepala Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Moedji Raharto mengatakan pengamatan hilal Ramadhan ini mengikuti penanggalan awal bulan hijriah.
"Penanggalan awal ini ditandai dengan terlihatnya bulan sabit muda pada saat Matahari tenggelam tanggal 29 bulan hijriah," kata Moedji melalui keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).
Baca juga: Observatorium Bosscha Gelar Pengamatan Hilal untuk Tentukan Awal Ramadhan 1444 Hijriah
Jika pada 29 hijriah itu hilal tidak terlihat atau terhitung tidak mungkin teramati, maka tanggal pada bulan Hijriah akan digenapkan menjadi 30 hari.
Dia menjelaskan, pada 2023, 29 Sya'ban 1444 hijriah bertepatan pada Rabu (22/3/2023).
"Konjungsi toposentrik terjadi pada tanggal 22 Maret 2023 pada pukul 00.15 WIB. Pada saat Matahari terbenam di Itera pada pukul 18:10 WIB, Bulan akan berada di atas horizon barat dengan umur Bulan 17 jam 15 menit," kata Moedji.
Dari perhitungan yang dilakukan oleh tim OAIL, ketinggian Bulan pada saat Matahari tenggelam sudah mencapai +07°:34':31" dan azimut Bulan sebesar +273°:33':16", dengan beda azimut +03°:02':12" dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +09°:13':36".
“Hilal ini kemungkinan akan cukup tipis, akan tetapi dapat terlihat dengan alat bantu. Melihat dari posisi hilal, sudah memungkinkan dideteksi dengan teleskop bila cuaca cerah,” kata Moedji.
Baca juga: Pekan Depan, Kemenag DI Yogyakarta Pantau Hilal di Bukit Syekh Belabelu Bantul
Moedji menambahkan pengamatan hilal nanti menggunakan teleskop robotik OZT ALTS yang berdiameter 152 milimeter (mm) dan panjang fokus 1.200 mm.
Teleskop tersebut kini berada di Kompleks Stasiun Pengamatan Bulan Taman Alat MKG Itera Lampung.
Teleskop OZT merupakan teleskop canggih buatan perusahaan produsen teleskop robotic asal Jerman, ASTELCO yang diberikan melalui bantuan Pemerintah Arab Saudi.
"Teleskop yang akan digunakan sebagai pusat pengamatan bulan internasional tersebut hanya ada 14 buah di dunia, dan salah satunya di kampus Itera Lampung," kata Moedji.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.