"Setiap tahun kan kami melakukan pendataan, nah Pak Picis ini bilang kalau KTP-nya itu ada di Kelurahan Kampung Sawah, jadi saya enggak tanya lebih lanjut," imbuhnya.
Imam melanjutkan, dirinya baru mengetahui pelaku tinggal di wilayahnya setelah peristiwa perampokan di Bank Arta Kedaton Makmur viral di media sosial.
Terungkap bahwa pelaku perampokan Bank Arta, Bandar Lampung, Heri Gunawan, juga memiliki toko material Logam Jaya di Kecamatan Natar Lampung Selatan.
Ruko bangunan pelaku memiliki ukuran kisaran 200 meter persegi berwarna hijau dengan gerbang berwarna kuning.
Tetangga ruko Logam Jaya tersebut membenarkan bahwa pemilik ruko adala Heri Gunawan yang tertangkap dalam aksi perampokan kemarin.
"Iya ini punya bapak yang ditangkap kemarin, saya tidak menyangka kok dia bisa berbuat seperti itu, padahal kesehariannya baik," kata Dwi, pedagang boneka yang berdampingan dengan toko Logam Jaya, Sabtu (18/3/2023).
Ia mengatakan, pelaku memiliki sejumlah kendaraan dan sejumlah karyawan.
"Saya sering melihat mobilnya lebih dari 1 dan ruko samping itu ada 4 karyawan, ada yang jaga ruko, ada juga karyawan yang mengasuh anak," ujarnya.
Dwi melanjutkan, Ruko Logam Jaya buka dari Senin hingga Sabtu. Menurutnya, saat perampokan terjadi pada Jumat (17/3/2023), ruko tersebut masih buka.
"Kalau kemarin pagi rukonya masih buka, istri dan anaknya juga masih ada, tapi pas siang rukonya sudah tutup. Biasanya ruko ini buka setiap hari kecuali Minggu," kata dia.
Mendengar kabar tetangga rukonya merupakan pelaku perampokan, Dwi mengatakan kaget dan sempat berulang kali memastikan.
"Saya baca berita melihat pelakunya orang samping, saya sempat tidak percaya karena orangnya baik banget dan terlihat sukses," ujarnya lagi.
Baca juga: Fakta Perampokan Bank di Lampung, HG Berperan Jadi Eksekutor, 2 Rekannya Diburu Polisi
Namun, Dwi memastikan pemilik ruko tersebut tidak menginap di lokasi.
"Kalau ruko sudah tutup ya mereka pulang, sepertinya enggak nginep deh," imbuhnya.
Sementara Irma pedagang Petisan mengatakan hal senada, bahkan ia mengaku sempat tak percaya.