"Target serapan 71.436 ton. Capaian (serapan) belum ada. Belum ada karena kondisi harga di lapangan masih tinggi. Dan trennya, minggu terakhir ini semakin naik
maka kami masih menunggu harga turun," kata Ramadin.
Menurut Ramadin, secara umum produksi gabah dan beras di tingkat petani cukup melimpah. Hanya saja pasokan beras di tingkat penggilingan tahun 2022 sedang kosong.
Sedangkan hasil panen awal tahun 2023 hingga kini lebih banyak terserap langsung penggilingan hingga langsung ke pasar.
"Jadi biasanya penggilingan mengisi pasar dulu, setelah itu baru lari ke Bulog. Tapi Insya Allah di penghujung Maret, harga sudah sesuai ketentuan pemerintah, kami bisa segera melakukan penyerapan," kata Ramadin.
"Jadi kami masih menunggu harga turun. Karena harga beras saat ini juga trennya di harga Rp 10.200 sampai Rp 10.500 per kg di tingkat penggilingan," kata Ramadin.
Meski belum menyerap, ujar Ramadin, stok beras di gudang Bulog masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Ramadhan dan Lebaran.
"Stok di 6 gudang Bulog masih cukup banyak. Ada 6.728 ton. Cukup untuk kebutuhan menyambut bulan puasa," pungkas Ramadin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.