Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Video Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Apa yang Disampaikan Pilot Itu Bagian dari Jualan Politik KKB

Kompas.com - 14/03/2023, 18:26 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri angkat bicara terkait video yang memperlihatkan pilot Susi Air Kapten Philip Mars Merthens bersama kelompok kriminal bersenjata (KKB). Video itu diduga disebarkan KKB sebagai propaganda untuk dunia internasional.

Fakhiri menilai, KKB memanfaatkan kewarganegaraan Selandia Baru yang dimiliki pilot tersebut.

Baca juga: Video Pesan Pilot Susi Air ke Keluarganya Beredar, Ini Dugaan Danrem soal Kondisi Philip dan Kekuatan KKB Egianus Kogoya

"Apa yang disampaikan pilot itu adalah bagian dari jualan politiknya mereka (KKB), jualan politiknya di luar Indonesia, jadi saya tidak mau menanggapi apa yang disampaikan pilot karena itu jualan kelompok tertentu yang menginginkan Papua ini tidak nyaman," ujar Fakhiri di Jayapura, Selasa (14/3/2023).

Fakhiri mengaku, personel keamanan memiliki keuntungan ketika video dan foto penyanderaan Kapten Philip tersebar.

Menurut dia, personel keamanan memiliki petunjuk lebih banyak untuk mencari keberadaan Kapten Philip.

"Itu bagus untuk kita bisa membaca secara cermat dan teliti, kita bisa menentukan dimana sasaran," kata dia.

Terkait berapa lama waktu untuk upaya negosiasi pembebasan Kapten Philip, Fakhiri kembali meminta semua pihak untuk bersabar.

Prioritas operasi penyelamatan yang dilakukan personel keamanan adalah membawa sang pilot dalam keadaan hidup.

 

Namun, Kapolda Papua itu menegaskan, TNI-Polri tak akan ragu melakukan upaya penyelamatan.

"Kami akan masuk secara tegas dan terukur untuk menyelamatkan (pilot)," katanya.

 

Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Egianus juga menyandera pilot pesawat, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Mengetahui hal itu, Satgas Damai Cartenz bergerak ke Distrik Paro. Personel tiba di Distrik Paro pada 14 Februari.

Baca juga: Ungkapan Kerinduan Kapten Philip kepada Keluarga: Setiap Hari Saya Selalu Memikirkan Kalian

Namun, petugas memastikan Egianus Kogoya dan kelompoknya tak ada di Distrik Paro. Warga di lokasi itu juga sudah meninggalkan kediaman mereka dan mengungsi ke Distrik Kenyam.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sempat menyebut, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.

Pada akhir Februari 2023, Egianus sempat berada di Distrik Kayuwage, Kabupaten Lanny Jaya.

Di lokasi tersebut, Egianus dan kelompoknya diduga membunuh seorang anak kepala kampung yang berusia enam tahun tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang mereka minta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' Buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" Buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com