Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi 52 Siswi SMP di Bengkulu Lukai Tangan Pakai Silet, Diduga Buat Konten hingga Diberi Pendampingan

Kompas.com - 11/03/2023, 15:21 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 52 siswi SMP Negeri di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu melakukan aksi melukai diri dengan cara meyayat tangan menggunakan silet.

Aksi para siswi ini diketahui oleh salah satu guru pada Rabu (8/3/2023) lalu.

Saat itu, sang guru melihat beberapa siswi memiliki luka yang sama.

Setelah diperiksa, diketahui ada 52 siswi yang memiliki luka yang sama.

Baca juga: Ada 52 Siswi SMP di Bengkulu Utara Lukai Tangan Bersama-sama, Kepala Sekolah Hubungi Polisi

Ikuti tren kekinian

Kapolres Bengkulu Utara AKBP Andy Pramudya Wardana mengatakan, pihak kepolisian dan dinas terkait sudah turun langsung memeriksa kasus ini.

Dari pemeriksaan yang dilakukan ditemukan hasil bahwa para siswi ini diduga mengikuti tren kekinian.

Hal itu disebut sebagai tanda, seolah-olah ada gangster di sekolah.

"Kepala sekolah sudah menghubungi pihak kepolisian dan pihak kita sudah turun memberikan pendampingan," kata dia dikutip dari Tribunnews.com, Jumat.

Konseling khusus

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Provinsi Bengkulu, Ainul Mardiati S.Psi, MH mengatakan, perbuatan melukai diri ini kemungkinan dilakukan oleh siswi yang memiliki masalah dan menginginkan perhatian.

Hanya saja, di kasus siswi SMP Bengkulu Utara ini, siswi bemasalah yang menginginkan perhatian ini hanya satu atau dua orang saja.

"Sementara, siswi lain hanya ikut-ikutan, meniru media sosial," kata Ainul yang juga ketua Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) wilayah Bengkulu ini.

Untuk para siswi ini, diperlukan konseling khusus untuk mengetahui motif yang membuat anak-anak tersebut melakukan tren tidak biasa.

Perbuatan menyakiti diri sendiri tidak dilakukan spontan karena adanya rasa kecewa dan protes kepada orang-orang tertentu.

"Makanya perlu pendekatan dan penggalian persoalan yang sebenarnya terjadi, apakah ada luka batin yang butuh penanganan yang baik," kata dia.

Sejauh ini, pendampingan kepada siswi akan dilakukan oleh PPA Bengkulu Utara.

Namun, PPA Provinsi Bengkulu akan melakukan pemantauan.

Baca juga: 50 Siswa SMP di Bengkulu Goresi Lengan, Diduga Pengaruh Media Sosial

Penjelasan Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara, Fahruddin saat ini pihaknya telah memanggil sejumlah siswa, orangtua siswa, kepala sekolah, untuk mengetahui latar belakang kejadian.

"Besok kami akan mendalami lagi latar belakang bersama pihak terkait mengapa anak-anak melakukan hal tersebut. Namun dugaan sementara terpengaruh media sosial untuk membuat konten atau tren saja," jelas dia.

Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com (Penulis Kontributor Bengkulu, Firmansyah | Editor Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com