Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecandu Sabu di Situbondo Ditangkap, Diduga Hendak Jual Ribuan Pil Trex

Kompas.com - 08/03/2023, 19:59 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Krisiandi

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Tim Reskoba Polres Situbondo menangkap Dennis Lizal (38) terkait dugaan peredaran psikotropika.

Dennis, warga Desa Buduan, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, ditangkap ketika akan mengedarkan Trihexyphenidyl atau pil trex.

Trihexyphenidyl adalah obat keras untuk penderita parkinson dan dilarang dijual tanpa resep dokter.

"Pelaku ditangkap ketika hendak menjual pil trex kepada pelanggannya, dan ketika dites urine ternyata positif narkoba jenis sabu," kata Kasat Reskoba Polres Situbondo AKP Ernowo pada Kompas.com via telepon Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Positif Konsumsi Psikotropika, 7 Pegawai RSUD Palabuhanratu Dipecat

Dia juga menyatakan bahwa tersangka merupakan pecandu sabu yang cukup berat. Kepolisian hanya menemukan alat penghisap. Pengakuan pelaku, sabu telah habis karena dikonsumsi.

"Sabunya sudah habis dikonsumsi, kami hanya mengamankan barang bukti pil trek,"katanya.

Kepolisian mengamankan barang bukti 1.066 pil trex siap edar, satu ponsel dan uang tunai Rp 100 ribu.

Saat ini kepolisian juga sedang melakukan pengembangan kasus akibat temuan tersebut.

Ernowo juga menyatakan tersangka diduga pengedar sekaligus pecandu. Kini tersangka ditahan di Mapolres Situbondo.

"Pelaku menjual paket itu seharga Rp 10.000 per 5 biji dan 25 biji seharga Rp 25.000,"katanya.

Baca juga: Pengemudi Mobil yang Acungkan Pistol Mainan di Klaten Diduga Bawa Psikotropika

Menurutnya, tersangka sekali menjual pil trek bisa meraup keuntungan sebesar 20 persen sampai 30 persen dari harga asal.

"Tersangka kali ini apes tertangkap, dan akan kami Jerat Pasal 196 junto Pasal 98 ayat 2 dan Pasal 197 UU RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman panjara 15 tahun," pungkasnya.

Polisi belum menjerat Dennis dengan pasal penyalahgunaan narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com