Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Menggila, 1 Kilogram Sentuh Rp 68.000, Konsumen Mengeluh

Kompas.com - 08/03/2023, 19:28 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Harga cabai di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, semakin mahal. Kenaikan harga cabai terpantau di sejumlah pasar tradisional.

Harga cabai rawit di Pasar Baledono bahkan menyentuh angka Rp 68.000 perkilogramnya. Kenaikan harga cabai di Purworejo terjadi sejak 2 minggu terakhir.

Baca juga: Harga Telur, Cabai, dan Bawang di Lamongan Naik Jelang Ramadhan

"Cabai rawit Rp 68.000 sekarang, kalau kemarin Rp 65.000," kata Murni, salah satu pedagang Pasar Baledono saat ditemui dikiosnya pada Rabu (8/3/2023).

Selain cabai rawit, cabe merah besar juga mengalami kenaikan harga. Sebelumnya cabai merah Rp 30.000 ribu, sekarang menjadi Rp 32.000 per kilogramnya.

Sementara itu Bawang putih juga mengalami kenaikan menjadi Rp 31.500 yang sebelumnya hanya Rp 30.000. Untuk bawang merah harganya saat ini sudah mencapai Rp 38.000 yang sebelumnya hanya Rp 36.000.

"Kalau yang sedang naik barangnya sedikit, belum tau sampai kapan akan naik terus," kata Murni pemilik kios Lestari ini.

Harga cabai dan bawang yang menggila ini membuat para konsumen mengeluh. Jika kenaikan harga terus terjadi hingga menjelang puasa, hal ini dinilai memberatkan para konsumen.

Sasti (42) Salah satu pemilik catering di Purworejo mengaku sulit untuk menyiasati naiknya harga cabai. Sasti menyebut, usaha catering miliknya untungnya kian menipis imbas kenaikan cabai dan bawang.

"Sulit lah Mas, setiap hari kita pakai bahan baku itu, apalagi belum kenaikan bahan pokok lainnya," kata Sasti.

Ia berharap, pemerintah dapat menstabilkan harga bahan pokok sebelum bulan puasa.

"Ya harapannya nanti pas awal puasa harga bahan pokok tidak seperti ini. Minimal pemerintah daerah bisa mengendalikan harga di pasar-pasar," kata dia.

Baca juga: Terjun ke Pasar Baleendah, Jokowi Temukan Harga Cabai Rawit Naik, Beras Belum Turun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

DLH Investigasi Kebocoran Gas yang Menyebabkan 678 Warga Mengungsi di Aceh Timur

DLH Investigasi Kebocoran Gas yang Menyebabkan 678 Warga Mengungsi di Aceh Timur

Regional
Lulus dengan Predikat Cumlaude di UI, Peraih Beasiswa Pemprov Riau Surati Gubernur Syamsuar

Lulus dengan Predikat Cumlaude di UI, Peraih Beasiswa Pemprov Riau Surati Gubernur Syamsuar

Regional
30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Pohuwato yang Hanguskan Kantor Bupati Gorontalo

30 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Pohuwato yang Hanguskan Kantor Bupati Gorontalo

Regional
6 Hektar Lahan di Badau Belitung Terbakar, Asap Selimuti Jalan, Jarak Pandang Terbatas

6 Hektar Lahan di Badau Belitung Terbakar, Asap Selimuti Jalan, Jarak Pandang Terbatas

Regional
Kabar Terkini Kasus 'Bullying' di Cilacap: 2 Pelaku Jadi Tersangka

Kabar Terkini Kasus "Bullying" di Cilacap: 2 Pelaku Jadi Tersangka

Regional
Warga Aceh Timur yang Mengungsi akibat Bau Gas PT Medco Bertambah Jadi 678 Orang

Warga Aceh Timur yang Mengungsi akibat Bau Gas PT Medco Bertambah Jadi 678 Orang

Regional
Hadiri Tradisi Pengulasan Golok Ciomas, Al Muktabar Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Banten

Hadiri Tradisi Pengulasan Golok Ciomas, Al Muktabar Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Banten

Regional
Kisah Pekerja Migran Asal Lombok, 3 Bulan Tak Ada Kabar, Pulang dalam Kondisi Lumpuh

Kisah Pekerja Migran Asal Lombok, 3 Bulan Tak Ada Kabar, Pulang dalam Kondisi Lumpuh

Regional
3 Siswa SD di NTT Mengaku Diminta Kepsek Jilat Tembok dan Makan Kertas, Orangtua Lapor ke Polisi

3 Siswa SD di NTT Mengaku Diminta Kepsek Jilat Tembok dan Makan Kertas, Orangtua Lapor ke Polisi

Regional
Kondisi Terkini Korban 'Bullying' di Cilacap, Polisi: Tadi Malam Korban Merasa Sesak

Kondisi Terkini Korban "Bullying" di Cilacap, Polisi: Tadi Malam Korban Merasa Sesak

Regional
Dendam karena Diputus, Pria di Batam Sebar Video Asusila Mantan Pacar

Dendam karena Diputus, Pria di Batam Sebar Video Asusila Mantan Pacar

Regional
Perahu Muatan Bibit Sawit Karam di Sungai Indragiri Hilir Riau, 2 Orang Hilang

Perahu Muatan Bibit Sawit Karam di Sungai Indragiri Hilir Riau, 2 Orang Hilang

Regional
15 Hari Jelang MotoGP 2023, Tiket Sudah Terjual 20.000 dari Target 60.000

15 Hari Jelang MotoGP 2023, Tiket Sudah Terjual 20.000 dari Target 60.000

Regional
Anas Urbaningrum: 2 Poros Pilpres 2024 Sulit Direalisasikan

Anas Urbaningrum: 2 Poros Pilpres 2024 Sulit Direalisasikan

Regional
Kisah Dokter Chandra, Anak Kampung Pedalaman Jambi yang Jadi Tim Dokter Kepresidenan

Kisah Dokter Chandra, Anak Kampung Pedalaman Jambi yang Jadi Tim Dokter Kepresidenan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com