KOMPAS.com - Menjelang datangnya Bulan Ramadhan, umat Islam akan merayakan datangnya malam Nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban diperingati pada tiap pertengahan bulan Syaban yaitu bulan sebelum Ramadhan pada kalender Hijriyah.
Baca juga: Apa Itu Malam Nisfu Syaban, Pengertian, dan Keistimewaannya
Nisfu Syaban yang juga dikenal dengan sebutan Laylatul Bara'ah atau Laylatun Nisfe min Syakban dirayakan pada tanggal 15 bulan Syaban bertepatan dengan puncak bulan purnama.
Arti malam Nisfu Syaban adalah malam pengampunan dosa, malam untuk berdoa, dan malam pembebasan.
Baca juga: Filosofi Ketan Kolak Apem, Sajian Khas dalam Tradisi Ruwahan
Umat Islam meyakini bahwa pada malam Nisfu Syaban amalan-amalan akan diangkat dan Allah SWT membuka pintu rahmat serta memberi ampunan akan dosa-dosa hamba-Nya.
Oleh karena itu, pada malam tersebut umat Islam menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak ibadah.
Baca juga: Mengapa Kue Apem Identik dengan Tradisi Ruwahan?
Umat islam di beberapa daerah di Indonesia juga merayakannya malam Nisfu Syaban dengan menyelenggarakan beberapa tradisi.
Secara umum tradisi masyarakat Indonesia dalam merayakan malam nisfu Sya’ban adalah dengan berkumpul bersama-sama sambil beribadah atau hal-hal positif lainnya.
Berikut adalah sebagian dari tradisi perayaan malam Nisfu Syaban di Indonesia.
Masyarakat di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, menyambut malam Nisfu Syaban dengan melakukan ibadah bersama-sama.
Mereka akan melaksanakan ibadah shalat Magrib, shalat Taubat, shalat Hajat, membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali, dan dilanjutkan shalat Isya dan Sholat Tasbih secara berjamaah.
Selain itu dilakukan pula acara makan bersama ketika semua prosesi peribadatan atau pelaksanaan sholat berjamaah telah selesai dilaksanakan,
Setelah tahlilan dan membaca doa atau “babacaan” selesai, makanan-makanan hasil donasi dari para jamaah akan akan dibagi secara acak.
Masyarakat Betawi menyambut malam Nisfu Syaban dengan berkumpul untuk mendengarkan ceramah dari pemuka agama setempat.
Setelah itu, akan dilakukan pembacaan tahlil dan surat Yasin sebanyak tiga kali, dilanjutkan dengan memanjatkan doa Nisfu Syaban sekaligus sebagai penutup acara.