Salin Artikel

Ragam Tradisi Malam Nisfu Syaban di Indonesia

KOMPAS.com - Menjelang datangnya Bulan Ramadhan, umat Islam akan merayakan datangnya malam Nisfu Syaban.

Malam Nisfu Syaban diperingati pada tiap pertengahan bulan Syaban yaitu bulan sebelum Ramadhan pada kalender Hijriyah.

Nisfu Syaban yang juga dikenal dengan sebutan Laylatul Bara'ah atau Laylatun Nisfe min Syakban dirayakan pada tanggal 15 bulan Syaban bertepatan dengan puncak bulan purnama.

Arti malam Nisfu Syaban adalah malam pengampunan dosa, malam untuk berdoa, dan malam pembebasan.

Umat Islam meyakini bahwa pada malam Nisfu Syaban amalan-amalan akan diangkat dan Allah SWT membuka pintu rahmat serta memberi ampunan akan dosa-dosa hamba-Nya.

Oleh karena itu, pada malam tersebut umat Islam menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak ibadah.

Tradisi Malam Nisfu Syaban di Indonesia

Umat islam di beberapa daerah di Indonesia juga merayakannya malam Nisfu Syaban dengan menyelenggarakan beberapa tradisi.

Secara umum tradisi masyarakat Indonesia dalam merayakan malam nisfu Sya’ban adalah dengan berkumpul bersama-sama sambil beribadah atau hal-hal positif lainnya.

Berikut adalah sebagian dari tradisi perayaan malam Nisfu Syaban di Indonesia.

1. Tradisi malam Nisfu Syaban di Kalimantan Selatan

Masyarakat di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, menyambut malam Nisfu Syaban dengan melakukan ibadah bersama-sama.

Mereka akan melaksanakan ibadah shalat Magrib, shalat Taubat, shalat Hajat, membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali, dan dilanjutkan shalat Isya dan Sholat Tasbih secara berjamaah.

Selain itu dilakukan pula acara makan bersama ketika semua prosesi peribadatan atau pelaksanaan sholat berjamaah telah selesai dilaksanakan,

Setelah tahlilan dan membaca doa atau “babacaan” selesai, makanan-makanan hasil donasi dari para jamaah akan akan dibagi secara acak.

2. Tradisi malam Nisfu Syaban di Betawi

Masyarakat Betawi menyambut malam Nisfu Syaban dengan berkumpul untuk mendengarkan ceramah dari pemuka agama setempat.

Setelah itu, akan dilakukan pembacaan tahlil dan surat Yasin sebanyak tiga kali, dilanjutkan dengan memanjatkan doa Nisfu Syaban sekaligus sebagai penutup acara.

3. Tradisi malam Nisfu Syaban di Brebes

Berbeda dengan masyarakat Brebes, kegiatan perayaan malam Nisfu Syaban akan diawali sejak sehari sebelumnya.

Kegiatan dilakukan dengan membersihkan masjid dan mushola, serta ziarah dan membersihkan makam sesepuh dan leluhur.

Baru pada malam harinya, mereka akan bersama-sama melakukan pembacaan Al-Quran, pembacaan doa, dan dilanjutkan dengan pembacaan shalawat.

4. Tradisi malam Nisfu Syaban di Riau

Masyarakat di Kabupaten Lingga, Provinsi Riau dilakukan oleh masyarakat di masjid dan surau setelah salat Magrib dan selesai sebelum shalat Isya.

Masyarakat Riau akan menyiapkan air putih yang diletakkan dalam wadah seperti botol, teko, atau ceret.

Makna dari air putih adalah penyejuk, penawar atau obat, penerang hati, dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Pencipta.

Air tersebut akan dibawa ketika mereka membaca surat Yasin sebanyak tiga kali yang dimulai dengan penjelasan dan pembacaan oleh imam Masjid atau orang yang dituakan.

Acara akan ditutup dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan menikmati makanan kue yang dibawa oleh masyarakat.

Sumber:
jabar.tribunnews.com  
jatim.nu.or.id 
kalsel.antaranews.com  
disbud.kepriprov.go.id  

https://regional.kompas.com/read/2023/03/06/182952378/ragam-tradisi-malam-nisfu-syaban-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke