Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sopir Truk Menginap 1,5 Hari di Jalur Pantura Pati-Rembang, Stress dan Capek

Kompas.com - 03/03/2023, 18:56 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Kemacetan panjang kendaraan yang didominasi truk muatan besar mengular di ruas jalan jalur Pantura wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah menuju Kabupaten Rembang, Jateng, Jumat (3/3/2023) siang. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, antrean arus lalu lintas truk mulai menumpuk dari Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati hingga Pantura Rembang, sepanjang sekitar 30 kilometer.

Sementara untuk kendaraan kecil/pribadi diarahkan ke jalur alternatif yang sudah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Pati.

Baca juga: Dampak Jalur Pantura Pati-Rembang Macet, Truk Gandeng Bermuatan Puluhan Ton Jagung Rugi

Sudibyo (45) sopir kontainer yang mengangkut semen dari arah Jakarta memilih duduk bersantai di atas aspal di samping armadanya yang sudah lima jam terjebak kemacetan di JLS Pati. 

Truk yang ia kemudikan tak sedikitpun bisa bergeser, sehingga ia yang jengkel terpaksa mematikan mesin dan melepas penat keluar dari truk. 

Sementara kerneknya, Suwarno (38) tertidur di bangku truk.

Kedua warga Sidoharjo, Jatim ini mengaku pening dan habis kesabaran karena perjalanannya mengantar logistik menuju Surabaya harus tersendat sangat lama.

"Stres, capek fisik dan mental. Rekan-rekan saya sesama sopir truk yang berangkat duluan bahkan satu setengah hari baru bisa lolos dari kemacetan dari JLS Pantura Pati hingga Kaliori, Rembang. Kemarin arus tersendat karena proyek perbaikan Jembatan Juwana, Pati, namun kini tambah macet parah gegara muncul perbaikan jalan di ruas Kecamatan Batangan, Pati baru-baru ini," ungkap Sudibyo.

Baca juga: Cerita Sopir Kontainer yang Terjebak Kemacetan Parah di Jalur Pantura Pati-Rembang: Pabrik Komplain

Dijelaskan Sudibyo, sejak ada pekerjaan proyek untuk perbaikan infrastruktur di Jalur Pantura Pati, kemacetan jalan nasional dari arah Pati menuju Rembang sudah tak terhindarkan.

Tentunya selain menyita waktu, ongkos untuk bahan bakar dan biaya makan di perjalanan juga membengkak.

"Biasanya dari Jakarta ke Surabaya hanya dua hari, gegara macet di Pantura Pati - Rembang bisa empat hari bahkan lima hari. Biasanya dari Jakarta ke Surabaya, habis biaya solar Rp 2,5 juta, namun karena macet ini tambah Rp 300 ribu. Belum lagi makan minum dengan biaya sendiri tanpa diganti perusahaan," jelas Sudibyo pengguna belasan tahun jalur Pantura.

Kekesalan serupa diungkapkan Heru Budianto (44) sopir truk tronton yang mengangkut material besi dari Jakarta menuju Surabaya. 

Menurutnya, kemacetan paling parah sejak perbaikan infrastruktur di Pantura Pati mulai dirasakan para sopir lebih dari sebulan ini. 

Semula ada proyek pekerjaan Jembatan Juwana, disusul kemudian perbaikan jalan di pantura Pati. Ditambah lagi cuaca ekstrem yang memperlambat pengerjaan proyek.

Heru pun mengaku banyak waktu terbuang sia-sia akibat macet. Normalnya arus lalu lintas dari Pantura Pati menuju Rembang hanya butuh waktu satu jam lebih. Namun saat ini, kata dia, bisa butuh durasi seharian atau bahkan lebih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com