Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Jalur Pantura Pati-Rembang Macet, Truk Gandeng Bermuatan Puluhan Ton Jagung Rugi

Kompas.com - 03/03/2023, 13:57 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Kemacetan di jalur Pantura Rembang-Pati, Jawa Tengah mengakibatkan truk gandeng yang membawa puluhan ton jagung dari Surabaya ke Jakarta merugi.

Sopir truk gandeng, Bowo mengaku mengalami kemacetan sejak Jumat, (3/3/2023) pagi di Kecamatan Kaliori, Rembang.

Dirinya bertolak dari Surabaya pada Kamis (2/3/2023) kemarin, dengan mengangkut sekitar 40 ton jagung.

Baca juga: Cerita Sopir Kontainer yang Terjebak Kemacetan Parah di Jalur Pantura Pati-Rembang: Pabrik Komplain

"Sejak tadi pagi macet luar kecamatan Rembang, berangkat sejak kemarin. Kalau saya baru setengah hari, cuman yang depan depan sudah dua hari," kata Bowo saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Apabila biasanya perjalanan dari Surabaya menuju Rembang membutuhkan waktu dua hari, tapi dengan adanya kemacetan tersebut bisa lebih dari biasanya.

"Kalau ini enggak bisa diprediksi, soalnya yang dua hari masih di depan (macet) belum sampai (tujuan)," kata dia.

Menurutnya, kemacetan yang terjadi di jalur Pantura sudah biasa. Namun, peristiwa yang terjadi saat ini cukup parah.

Akibatnya, jagung yang dibawanya mengalami penyusutan dan waktunya habis di jalan karena terjebak macet.

"Paling enggak tiga kuintal, ya kerugiannya tinggal mengalikan perkilonya berapa," keluh dia.

Meskipun telah disarankan untuk menggunakan jalur alternatif, tetapi dirinya tidak mengindahkan saran tersebut karena mempunyai pertimbangan sendiri.

"Jalur alternatif jalannya rusak, kalau sudah di sini jauh dari tol. Untuk mengisi kemacetan ya nunggu saja," ujar dia.

Sekadar diketahui, jalur Pantura Pati-Rembang mengalami kemacetan karena sedang ada perbaikan jalan dan jembatan di Kabupaten Pati.

Baca juga: Cerita Syaikhu, Terjebak Macet di Jalan Pantura Pati-Rembang Semalaman, Truknya Hanya Jalan 2 Meter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Regional
Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Regional
Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Regional
Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Regional
Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Regional
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Regional
Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com