Salin Artikel

Kisah Sopir Truk Menginap 1,5 Hari di Jalur Pantura Pati-Rembang, Stress dan Capek

PATI, KOMPAS.com - Kemacetan panjang kendaraan yang didominasi truk muatan besar mengular di ruas jalan jalur Pantura wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah menuju Kabupaten Rembang, Jateng, Jumat (3/3/2023) siang. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, antrean arus lalu lintas truk mulai menumpuk dari Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati hingga Pantura Rembang, sepanjang sekitar 30 kilometer.

Sementara untuk kendaraan kecil/pribadi diarahkan ke jalur alternatif yang sudah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Pati.

Sudibyo (45) sopir kontainer yang mengangkut semen dari arah Jakarta memilih duduk bersantai di atas aspal di samping armadanya yang sudah lima jam terjebak kemacetan di JLS Pati. 

Truk yang ia kemudikan tak sedikitpun bisa bergeser, sehingga ia yang jengkel terpaksa mematikan mesin dan melepas penat keluar dari truk. 

Sementara kerneknya, Suwarno (38) tertidur di bangku truk.

Kedua warga Sidoharjo, Jatim ini mengaku pening dan habis kesabaran karena perjalanannya mengantar logistik menuju Surabaya harus tersendat sangat lama.

"Stres, capek fisik dan mental. Rekan-rekan saya sesama sopir truk yang berangkat duluan bahkan satu setengah hari baru bisa lolos dari kemacetan dari JLS Pantura Pati hingga Kaliori, Rembang. Kemarin arus tersendat karena proyek perbaikan Jembatan Juwana, Pati, namun kini tambah macet parah gegara muncul perbaikan jalan di ruas Kecamatan Batangan, Pati baru-baru ini," ungkap Sudibyo.

Dijelaskan Sudibyo, sejak ada pekerjaan proyek untuk perbaikan infrastruktur di Jalur Pantura Pati, kemacetan jalan nasional dari arah Pati menuju Rembang sudah tak terhindarkan.

Tentunya selain menyita waktu, ongkos untuk bahan bakar dan biaya makan di perjalanan juga membengkak.

"Biasanya dari Jakarta ke Surabaya hanya dua hari, gegara macet di Pantura Pati - Rembang bisa empat hari bahkan lima hari. Biasanya dari Jakarta ke Surabaya, habis biaya solar Rp 2,5 juta, namun karena macet ini tambah Rp 300 ribu. Belum lagi makan minum dengan biaya sendiri tanpa diganti perusahaan," jelas Sudibyo pengguna belasan tahun jalur Pantura.

Kekesalan serupa diungkapkan Heru Budianto (44) sopir truk tronton yang mengangkut material besi dari Jakarta menuju Surabaya. 

Menurutnya, kemacetan paling parah sejak perbaikan infrastruktur di Pantura Pati mulai dirasakan para sopir lebih dari sebulan ini. 

Semula ada proyek pekerjaan Jembatan Juwana, disusul kemudian perbaikan jalan di pantura Pati. Ditambah lagi cuaca ekstrem yang memperlambat pengerjaan proyek.

Heru pun mengaku banyak waktu terbuang sia-sia akibat macet. Normalnya arus lalu lintas dari Pantura Pati menuju Rembang hanya butuh waktu satu jam lebih. Namun saat ini, kata dia, bisa butuh durasi seharian atau bahkan lebih.

"Saya dari Jakarta berangkat Rabu malam dan ini Jumat siang baru sampai Pantura Pati. Biasanya Jumat pagi dah sampai Surabaya. Kemarin-kemarin saja, saya dan para sopir truk, 24 jam terjebak di Pantura Pati-Rembang. Bahkan ada yang satu setengah hari baru bisa lolos," terang Heru.

Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan Pantura Pati-Rembang karena pembangunan jembatan Juwana mengganggu jalur transportasi. Ia memastikan akan terus memantau proyek jembatan Juwana agar selesai sesuai target, yakni April 2023.

"Kami minta maaf karena jalur transportasinya harus dipindahkan dulu. Mohon dukungan masyarakat, sabar dulu hingga April. Mereka (pelaksana proyek) akan mempercepat, insya Allah April selesai dan nanti lancar lagi," kata Ganjar seusai mengecek progres pembangunan jembatan Juwana, Kabupaten Pati, Rabu (11/1/2023).

Menurut Ganjar, sejauh ini progres pembangunan jembatan Juwana cukup bagus. Hanya saja, proses pembangunan sempat terkendala tingginya debit air Sungai Silugonggo yang tinggi.

"Kerjanya cukup bagus. Sedikit terganggu karena airnya meningkat tetapi secara teknis mereka menguasai proses atau cara pengerjaannya," sambung dia.

Untuk diketahui, Jembatan Juwana sisi utara sempat terbakar pada Mei lalu. Imbasnya, kondisi melengkung dan ditutup saat melintas di jembatan yang berusia 50 tahun lebih itu.

Pembangunan jembatan sempat akan dilakukan pada Juni 2022 lalu, namun, tertunda karena belum siapnya jalur alternatif.

Hingga pada akhirnya Juli 2022, proses pekerjaan bangunan Jembatan Juwana sebelah utara dilakukan.

Adapun perbaikan jalan di beberapa titik di jalur Pantura Pati di Kecamatan Juwana - Kecamatan Batangan diketahui mulai digarap pada pertengahan Januari 2023.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/03/185602578/kisah-sopir-truk-menginap-15-hari-di-jalur-pantura-pati-rembang-stress-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke