Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Ledakan Dinamit Pembangunan PLTA, Puluhan Rumah Warga di Jambi Retak

Kompas.com - 28/02/2023, 22:00 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Puluhan rumah di Desa Batang Merangin mengalami retak-retak karena terdampak ledakan dinamit saat pembangunan terowongan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di aliran Sungai Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi.

"Ledakan (dinamit) itu perusahaan mau buat terowongan. Rumah kami retak dan mereka belum berikan kompensasi," kata Gustina warga Dusun Kaliangga, Desa Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Senin (27/2/2023).

Ia mengatakan warga lainnya telah menerima kompensasi. Namun lima rumah di Dusun Kaliangga belum mendapatkan ganti rugi.

Baca juga: 150 Ton Ikan Mas Mati di Waduk PLTA Koto Panjang Riau, Kerugian Capai Rp 4,2 Miliar

Keberadaan lima rumah warga ini berdekatan langsung dengan pembangunan bendungan. Bahkan genangan air yang belum tinggi itu, sudah tampak dari belakang rumahnya.

Selain kompensasi rumah retak, dirinya juga belum mendapatkan ganti rugi karena debu mobil proyek kapasitas 30 ton lebih, yang lewat depan rumahnya setiap hari.

Keberadaan rumah yang berada di antara jalan dan sungai yang menjadi bendungan, membuat dirinya khawatir. Sebab dengan keretakan dinding yang begitu terbuka lebar dan panjang, akan membuat dinding kamar dan ruang tamunya ambruk.

Getaran skala kecil muncul ketika mobil truk besar melintas di depan rumahnya. Untuk ancaman ledakan dinamit sudah hilang, karena beberapa bulan lalu pihak perusahaan PLTA telah menyelesaikan pengerjaan terowongan.

"Kami itu ada melaporkan ke pihak perusahaan, tapi sampai sekarang mereka belum pernah datang ke rumah untuk melihat rumah kami," kata Gustina.

Baca juga: PLTA Bungbulang Garut Jebol, Perbaikan Diperkirakan Paling Lama 2 Bulan

Warga lainnya, Tuti juga telah melaporkan rumah retak miliknya karena ledakan dinamit dalam terowongan perusahaan PLTA ke pemerintah desa.

"Ya. Kalau mau diganti perusahaan harus lapor ke desa. 3 bulan lalu, kami sudah lapor dan katanya mau diperiksa. Sampai sekarang belum ada pemeriksaan," kata Tuti.

Sebagai ibu rumah tangga yang memiliki bayi umur 3 bulan, Tuti berharap secepatnya perusahaan memperbaiki rumahnya yang retak-retak.

"Anak kami ini masih umur 3 bulan. Khawatir dindingnya tiba-tiba ambruk, karena retakannya tinggi dari atas sampai bawah," kata dia.

Lintasan kendaraan proyek perusahaan dengan tonase lebih dari 30 ton di depan rumahnya dapat memicu getaran.

Baca juga: PLTA Bungbulang Setop Beroperasi karena Pipa Jebol, Aliran Listrik di Garut Dipastikan Aman

Sementara itu, Sekdes Desa Batang Merangin Yansori menuturkan pihak desa telah menerima laporan dari warga terkait rumah retak sebanyak 33 orang.

Untuk itu, pemerintah desa telah menjebatani masalah warga dengan perusahaan, sehingga pada 2022 semua warga yang terdata telah mendapatkan kompensasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com