Wisatawan biasanya menginap satu atau dua malam untuk menikmati keindahaan Lembah Ramma. Bagi yang memiliki kegiatan khsusus biasanya dapat menginap lebih lama.
Pendakian Lembah Ramma
Untuk menuju Lembah Ramma, wisatawan harus mendaki kaki Gunung Bawakaraeng. Namun tidak perlu khawatir dengan rute pendakian karena trek pendakian cukup aman.
Baca juga: Malino Highlands di Sulawesi Selatan: Harga Tiket, Jam Buka, Rute, dan Resort
Perjalanan menuju Lembah Ramma akan di mulai dari Dusun Lembanna, kemudian wisatawan akan menyusuri perkebunan sayur dan buah.
Perjalanan juga akan melewati alang-alang hingga pohon besar dan rapat. Udara segar semakin terasa dengan banyaknya pohon tinggi.
Selama perjalanan, wisatawan akan menemui tanjakan, turunan, akar besar, hingga batuan menuju kawasan lembah.
Wisatawan juga akan menemui pertigaan menuju jalur pendakian lain, seperti Danau Tanralili. Petunjuk tujuan sangat jelas sehingga memudahkan wisatawan menuju arah tujuan.
Dalam perjalanan, ada persinggahan berupa sungai dengan batuan besar. Tempat tersebut dapat digunakan untuk beristirahat.
Air sungai yang jernih dapat digunakan untuk mengisi perbekalan Anda. Bahkan ada wisatawan yang menikmati kopi dan mengeluarkan perbekalan sambil menikmati aliran air sungai dan kicau burung.
Perjalanan yang menantang dan melelahkan selama kurang lebih empat jam terbayar dengan keindahan alam Lembah Ramma.
Rasa lelah akan sirna dengan keindahan pemandangan sekitar.
Walaupun pendakian cukup menantang, namun banyak wisatawan datang ke Lembah Ramma.
Kawasan ini tidak pernah sepi pengunjung. Hampir setiap pekan, ada kelompok wisatawan yang datang ke tempat ini.
Baca juga: Lembah Tepus: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute
Wisatawan banyak datang pada Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan, Sumpah Pemuda, dan Tahun Baru.
Dusun Lembanna merupakan salah satu dusun di kaki Gunung Bawakaraeng yang tidak pernah sepi pengunjung.