Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Mengamuk Saat Rapat soal Pembangunan Lapak, Pj Wali Kota Ambon: Jangan Intimidasi Kami!

Kompas.com - 27/02/2023, 19:56 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Rapat dengar pendapat terkait masalah pembangunan lapak pedagang di Terminal Mardika Ambon berlangsung ricuh di ruang paripurna Kantor DPRD Kota Ambon, Senin (27/2/2023).

Kericuhan mulai terjadi saat Anggota Komisi III DPRD Kota Ambon Ari Sehartian menyampaikan pandangannya soal tindakan Asosiasi Pedagang Mardika Ambon (APMA) di Terminal Pasar Mardika yang dinilai meresahkan dan merampas kewenangan Pemkot Ambon.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Pasar Gotong Royong Ambon

Sesaat kemudian, tiba-tiba sejumlah pedagang dan pengurus asosiasi pedagang langsung melayangkan interupsi sambil mengamuk.

Mereka mencoba menerobos barikade aparat Satpol PP yang berjaga hingga kericuhan pun terjadi.

“Itu fitnah, itu fitnah,” teriak para pedagang dan pengurus asosiasi pedagang Pasar Mardika, Senin.

Baca juga: Kasus TPPU Eks Wali Kota Ambon, KPK Periksa Pengusaha, Notaris hingga Petani

Saat kegaduhan terjadi, Pj Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena yang menghadiri jalannya rapat tersebut berupaya menenangkan para pedagang dan pengurus asosiasi.

Bodewin secara tegas juga meminta petugas mengeluarkan pengurus asosiasi yang membuat kegaduhan di dalam rapat tersebut.

“Keluarkan dia, jangan mengintimidasi kami di sini ya, saya tidak peduli. Saya di sini bicara untuk menyelesaikan persoalan, kita tidak punya itikad buruk kepada Saudara-Saudara,” tegas Bodewin.

Dalam rapat tersebut, Bodewin menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengizinkan pihak mana pun membangun lapak di dalam Terminal Pasar Mardika.

Pasalnya, Pemkot Ambon sendiri baru saja membongkar lapak-lapak tersebut karena mengganggu aktivitas di dalam terminal.

Namun, dia melanjutkan, setelah lapak dibongkar, pihak asosiasi pedagang Mardika malah membangun kembali lapak di lokasi tersebut dengan mematok uang masuk sebesar Rp 9 juta untuk para pedagang.

Baca juga: Sopir Angkot di Ambon Mogok Massal, Penumpang Telantar

“Saya cuma tahu bahwa ada renovasi drainase dan pembangunan trotoar di dalam Terminal Mardika oleh PT. BPT yang sudah berkoordinasi dengan Pemkot sebelumnya. Jadi kalau mau bikin drainase atau got dibikin dulu, ini belum selesai sudah lanjut dengan membangun lapak. Asosiasi ini terlalu lancang, begini akibatnya saat ini,” katanya.

Bodewin menegaskan pembangunan lapak oleh pihak asosiasi pedagang dinilai sebagai sebuah kegiatan ilegal karena hal itu dilakukan tanpa koordinasi dan izin dari pemkot Ambon.

Pembangunan lapak pedagang itu pun menyebabkan terjadi benturan antara sopir angkot, pedagang, hingga pemerintah Kota Ambon.

Baca juga: Berkat Pengakuan Copet, Polisi di Ambon Ringkus Pelaku Curanmor

Terkait persoalan tersebut, Ketua Asosiasi Pedagang Mardika Ambon, Alham Valeo mengaku menerima keputusan pemerintah Kota Ambon untuk menghentikan pembangunan lapak pedagang di Terminal Mardika, Ambon.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com