"Sejak saat itu (demo wali murid) guru tersebut (AS) sudah dipecat," kata Alaika dikonfirmasi, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Kasus Pernikahan Dini Masih Tinggi, Bupati Madiun Kumpulkan Kepsek hingga Guru Agama
Terungkapnya kasus pencabulan yang dilakukan AS diketahui setelah beberapa wali murid melapor ke sekolah.
Alaika mengungkapkan, salah satu wali murid mendatangi sekolah pada Senin (13/2/2023) dan menjelaskan mengenai dugaan adanya pencabulan yang dilakukan AS kepada siswa di sekolah tersebut.
"Wali murid itu datang melapor ke sekolah dan cerita kalau anaknya begini (mengalami pelecehan seksual) setelah mengikuti pembelajaran indra perasa," ujar dia.
Salah satu wali murid itu melaporkan adanya kejanggalan yang dilakukan AS saat memberikan pelajaran.
Baca juga: Kebakaran di Lokasi Penggantian Pipa, Pertamina Pastikan Tak Ganggu Distribusi BBM di Surabaya
Wali murid tersebut menceritakan bahwa anaknya sempat melihat AS membetulkan ikat pinggang celananya usai mengajar.
Adanya dugaan pencabulan itu semakin terang setelah pihak sekolah meminta klarifikasi kepada AS. Setelah dimintai keterangan, AS mengakui dirinya sudah mencabuli para siswa di MI tersebut.
Alaika kemudian menanyakan kebenaran adanya mata pelajaran indra perasa tersebut.
"AS menjawab ada dan pakai timun, wortel dan terong. Jadi metode pembelajaran ini adalah modus yang dilakukan guru tersebut," ujar dia.
Baca juga: Kebakaran di Lokasi Penggantian Pipa, Pertamina Pastikan Tak Ganggu Distribusi BBM di Surabaya
Para korbannya diminta untuk meraba dan mencoba buah dan sayuran yang dibawa oknum guru itu dengan mata tertutup dan tangan terikat.
Kemudian siswa menuruti apa yang diperintahkan oknum guru tersebut. Saat mencoba buah dan sayuran yang disodorkan itu, korban sempat melihat AS membetulkan celananya.
Para korban juga merasa apa yang disodorkan di hadapannya itu bukanlah buah dan sayuran yang dibawa oknum guru tersebut.
Aksi itu dilakukan di ruang transit sekolah yang letaknya bersebelahan dengan ruangan kelas 4.
"Saya marah dan AS cuma menunduk dan minta maaf," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.