Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Pecah Saat Jenazah Korban Gempa Turkiye Irma Lestari Tiba di Rumah Orangtua

Kompas.com - 23/02/2023, 17:22 WIB
Idham Khalid,
Krisiandi

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com- Tangis keluarga pecah saat jenazah almarhumah Irma Lestari (34) korban gempa Turki saat tiba di kediamannya di Desa Parempuan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (23/2/2023) sekitar pukul 15.00 Wita.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah keluarga sudah bersiap menyambut kedatangan jenazah di depan masjid setempat.

Nampak ibunda Irma, Arenah (60) langsung memeluk peti jenazah yang keluar dari ambulans.

Selain itu nenek korban, Senah tampak pingsan saat melihat peti jenazah saat dibawa ke dalam masjid.

Baca juga: Akhir Pilu Penantian Nahrawi, Putrinya Meninggal di Bawah Reruntuhan Apartemen Saat Gempa Turkiye

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyampaikan, pemerintah turut berdukacita atas meninggalnya Irma.

"Kami atas nama pemerintah perwakilan menteri luar negeri, turut berdukacita atas meninggalnya Irma Lestari dalam musibah gempa bumi di Turkiye," kata Judha.

Judha mengungkapkan, dengan dipulangkannya jenazah Irma, membuat keluarga di kampung halaman tenang.

"Allhamdulilah berhasil kita evakuasi, dan mari kita makamkan dengan baik," kata Judha.

Sebelumnya, Nahrawi (65) ayah dari Irma mengungkapkan, anaknya merupakan seorang pekerja keras. Menurut Nahrawi, Irma tumbuh dewasa dengan pengalaman bekerja cukup banyak.

Baca juga: PMI Asal Lombok yang Hilang Kontak Pascagempa Turkiye Ditemukan Meninggal

Nahrawi mengungkapkan, ia berpisah dengan istrinya Arenah (65) yang membuat Irma ikut bersama ibunya bekerja di Bali.

"Saya dan istri sudah pisah, jadi Irma ikut dengan ibunya bekerja di Bali sana," kata Nahrawi.

Singkat cerita, Irma mendapatkan jodoh menikah dengan suaminya asal Jombang, Jawa Timur, dan mempunyai dua orang anak.

"Jadi dia menikah dengan orang Jombang, punya anak dua, yang paling besar umur 9 tahun, kalau yang kecil umur 7 tahun kayaknya lupa," kata Nahrawi.

Nahrawi mengaku tak menyetujui keberangkatan Irma ke Turkiye dan meminta putrinya itu bekerja di kampung halaman.

"Kan dia berangkat dari Bali, buat KTP di sana. Padahal saya enggak kasih, dia ngotot minta ijazahnya untuk buat KTP, dan akhirnya dia pergi dikasih uang oleh kakaknya untuk ke Turkiye," kata Nahrawi.

Hingga kepergian Irma ke Turki selama kurang lebih 1 tahun 4 bulan sebelum musibah gempa, Nahrawi tidak pernah mendapatkan kabar dari sang anak.

Baca juga: Jenazah TNI Korban Gempa Turkiye Dishalatkan oleh Menteri PMK Sebelum Dipulangkan ke Lombok

"Enggak pernah ada kabar setelah pergi dari Turki, saya sendiri tua, tidak lagi main ponsel, hanya dapat kabar pesan dari tetangga aja, hingga tiba-tiba kabarnya dia meninggal dunia," ungkap Nahrawi sambil mengusap air mata.

Nahrawi menuturkan, pasca gempa Turki, dirinya bersama keluarga  mencari informasi tentang keberadaan dan kondisi anaknya itu, namun hingga sekian pekan tidak mendapatkan informasi yang jelas.

"Pasca kejadian gempa, sudah tidak ada komunikasi lagi, saya mencoba informasi, tapi masih simpang siur, apakah anak saya itu menjadi korban atau tidak," kata Nahrawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com