LOMBOK TENGAH KOMPAS.com - Nenek Layar Sari (55) alias Inak Mawar, warga Desa Setanggor, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini menjalani aktivitas seperti biasanya. Ia beternak dan bertani di rumahnya.
Video TikTok mandi lumpur nenek Layar Sari sempat viral beberapa waktu lalu. Menjalani adegan mandi lumpur menjadi aktivitas baru nenek Layar Sari karena dapat menghasilkan uang.
Aktivitas pengambilan video live itu lalu dihentikan setelah menuai sorotan dari berbagai pihak.
Baca juga: Fenomena Live TikTok Mandi Lumpur, Ini Risiko Kesehatan yang Bisa Terjadi
Kompas.com mengunjungi rumah Layar Sari pada Rabu (22/2/2023). Terlihat dari kejauhan ia sedang mengayak beras tradisional menggunakan tampah bambu.
Layar Sari menuturkan, kehidupan setelah dirinya viral, kini hanya menjalankan aktivitas beternak ayam dan sapi bersama suaminya, Nurasim (58).
"Gini sudah kita hidup sekarang hanya bisa beternak ayam dan sapi untuk menyambung hidup sehari-hari," katanya.
Baca juga: Nenek Pemeran Video TikTok Mandi Lumpur Dapat Ayam Petelur dari Mensos Risma
Ibu tiga anak itu mengaku bahwa dirinya dan suaminya kini sudah tua dan sudah tidak mampu mengambil upah buruh panen padi di sawah milik orang.
"Tenaga kita sudah berkurang, sudah tua tidak mampu ngerampek lagi (panen padi). Tahun dulu masih bisa, karena dibantu anak, tapi sekarang anak saya udah pergi ke Malaysia," kata Layar Sari.
Ia mengaku hanya mampu mengambil upah buruh mencabut bibit tanaman padi saat mulai musim tanam.
Layar Sari mengungkapkan, bantuan ayam petelur yang diberikan Kementerian Sosial tidaklah seberapa. Ayam 15 ekor itu hanya cukup membeli bumbu dapur.
"Awalnya kan dikasih 15 ekor, mati dua, jadi tinggal 13 ekor. Lalat untuk telurnya kadang 5 sampai yang paling banyak 8 butir, bersyukur masih bisa beli kebutuhan dapur, bawang, cabai lah," katanya.