Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sempat Komentar soal Banjir Solo, Gibran: Sudah Terselesaikan

Kompas.com - 21/02/2023, 10:18 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan ayahnya, Presiden Jokowi, dalam pernikahan adik Ibu Negara Iriana, Anjas Aryo Wijanarko dengan Febrina Farraf Anova.

Pertemua mereka berlangsung di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (18/2/2023).

Dalam pertemuan itu Jokowi sempat berkomentar kepada Gibran soal bencana banjir yang melanda Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (17/2/2023) kemarin.

Baca juga: Wali Kota Melayat ke Rumah Korban Tenggelam Saat Banjir Melanda Makassar

"Iya, komen (komentar) soal banjir. Tapi sudah terselesaikan," kata suami Selvi Ananda di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/2/2023).

Ayah Jan Ethes Srinarendra ini pun meyakinkan kepada ayahnya bahwa banjir yang melanda Solo sudah teratasi. "Sudah teratasi," jelas dia.

Gibran menyampaikan Pemkot Solo berencana menambah sumur resapan di beberapa titik guna mengantisipasi banjir ke depan di Solo. "Ya nanti. Sudah diatasi sama BBWS," ungkap Gibran.

Diketahui, banjir yang melanda Solo disebabkan akibat luapan dari anak Sungai Bengawan Solo dan Sungai Bengawan Solo. Banjir melanda 16 kelurahan.

Ribuan warga yang rumahnya tergenang banjir terpaksa harus dievakuasi ke pengungsian atau tempat yang aman.

Sebelumnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo melakukan evaluasi pasca-banjir yang melanda wilayah Solo, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.

Baca juga: Sebut Banjir Makassar akibat Pendangkalan Sungai dan Kanal, Wali Kota Ungkap Tak Punya Wewenang Lakukan Normalisasi

Berdasarkan hasil evaluasi, pihaknya akan meningkatkan kapasitas pompa air untuk mengantisipasi banjir.

Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama mengatakan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Solo pada Jumat (17/2/2023) karena debit air yang tinggi dan durasi hujan yang deras.

Pihaknya bersama dengan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meninjau pompa air di lokasi banjir Solo. Sebab, ada beberapa pompa yang terendam banjir.

"Jadi kita akan mengevaluasi untuk meningkatkan baik pompa dan rumah pompa akan kita tinggikan," kata Maryadi dalam konferensi pers penanganan bencana banjir Solo di Kantor BBWS Bengawan Solo di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (20/2/2023).

Maryadi menyampaikan BBWS Bengawan Solo mengoperasionalkan 15 stasiun pompa air dan empat unit mobil PAM selama dua hari banjir melanda Solo.

Ditambah dengan 10 pompa air yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di beberapa lokasi rawan banjir belum mampu mengurangi banjir.

Baca juga: Dalam Sepekan, 116 Bencana Longsor dan Banjir Terjadi di Gunungkidul

"Waktu itu memang kita kejar-kejaran. Teman-teman stand by dan terus memompa. Karena curah hujan durasinya sangat lama kita masih kekurangan pemompaannya. Karena kapasitas dan keluarannya waktu itu kita perhitungkan punya BBWS itu sekitar 22.000 liter/detik dan kotanya 2.000 liter/detik. Dan airnya terus kita pompa Alhamdulillah Sabtu pagi sudah mulai mengering semua," ungkap dia.

Menurutnya banjir yang melanda Solo hanya 15 persen dari debit yang masuk ke Sungai Bengawan Solo yaitu 280 meter kubik/detik dibanding beberapa curah hujan yang terjadi di Kali Dengkeng dan Sungai Samin.

Kali Dengkeng 562 meter kubik/detik dan Sungai Samin 400 meter kubik/detik serta limpasan dari anak-anak Sungai Bengawan Solo sehingga debit Sungai Bengawan Solo menjadi level siaga merah yaitu 86,55 mdpl.

Dikatakan dia bahwa banjir yang melanda Solo selama dua hari kemarin seperti yang terjadi pada 2007 lalu.

"Banjir kali ini adalah banjir setelah 16 tahun yaitu tahun 2007 dan selama 2007 sampai 2016 tidak ada banjir sebesar ini. Ini kita antisipasi dengan evaluasi kemarin kami dampingi Bapak Dirjen Sumber Daya Air untuk mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas pompa kita dan mengantisipasi air masuk di Joyotakan," ungkap Maryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com