JAMBI, KOMPAS.com - Sudah 47 jam Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dan rombongan di dalam hutan Bukit Tamiai, Kerinci.
Diketahui bahwa helikopter yang dinaiki rombongan Kapolda Jambi mendarat darurat pada Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 10.10 WIB dan hingga hari ini, Selasa (21/2/2023), pukul 09.00 WIB, belum juga berhasil dievakuasi.
Baca juga: Upaya Mengevakuasi Kapolda Jambi Usai 45 Jam Berada di Hutan Kerinci, 7 Heli Dikerahkan
Kondisi kesehatan Rusdi dan rombongan cukup baik meski mengalami cidera, kedinginan, dan kehujanan.
Baca juga: Malam Kedua di Tengah Hutan Kerinci, Kapolda Jambi Didampingi 30 Personel Gabungan
"Pak Kapolda dan rombongan kondisi kesehatannya baik dan siap untuk dilakukan evakuasi. Di sana ada dokter yang rutin memeriksa," kata Muklas, Kades Pasar Tamiai, yang melaporkan dari Posko Tamiai, Selasa (21/2/2023) pagi.
Hal senada disampaikan Kepala Sub Operasi Basarnas Jambi, Manca.
Manca menjelaskan, para korban masih bisa bertahan karena pendampingan dari tim medis yang sudah terlebih dahulu sampai di lokasi. Ditambah obat-obatan dan makanan yang cukup.
"Untuk bertahan di malam hari sudah didirikan tenda bivak. Dengan demikian, kalau turun hujan tetap bisa bertahan," terangnya.
Sementara, Dokter Deri Mulyadi, spesialis Orthopaedi & Traumatologi menuturkan, cuaca yang dingin memang bisa menyebabkan hipotermia dan berpotensi semakin memperparah kondisi kesehatan seseorang.
Ia mengatakan, jika evakuasi kembali diundur, maka ditakutkan kondisi para korban semakin menurun. Apalagi korban mengalami luka-luka dan cidera patah tulang.
Namun, apabila dilihat kondisi terakhir dari video yang beredar, para korban dinilai stabil dan sadar.
Selain itu, sudah ada tim medis yang telah melakukan pengobatan.
Para korban diyakini masih bisa bertahan meski evakuasi dilaksanakan malam ini atau besok.
Deri juga menilai dengan kemampuan dan pengalaman yang terlatih untuk bertahan di dalam hutan, semakin menguatkan rombongan Kapolda Jambi untuk tetap bisa bertahan.
“Dengan ilmu dan kemampuan yang mereka miliki, saya yakin jika pun evakuasi harus dilaksanakan besok pagi, mereka masih bisa bertahan," ujarnya.
“Apalagi saat ini kan sudah ada tim kesehatan juga yang turun untuk memberikan penanganan pertama," bebernya.
Terkait apakah Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono bisa bertahan dengan tangan yang patah, menurutnya hal itu tergantung dari parahnya cidera yang diderita.
"Tergantung patah tulangnya tertutup atau terbuka. Kalau terbuka termasuk dalam kategori cidera serius yang memang harus segera ditangani," katanya.
Patah tulang terbuka memungkinkan adanya infeksi yang menyebabkan penurunan kondisi kesehatan.
"Baik patah tulang atau luka-luka itu berpotensi untuk infeksi. Jadi treatment yang diberikan harus khusus," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.