Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang di Sumbawa Barat Kesulitan Air Bersih

Kompas.com - 14/02/2023, 20:14 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Ribuan warga terdampak banjir bandang di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini mulai kesulitan air bersih.

Sebab, hingga kini jaringan listrik masih padam akibat air belum surut, terutama di wilayah bantaran sungai.

Sedangkan, warga yang menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari butuh aliran listrik untuk menyalakan keran.

Baca juga: Banjir Bandang Landa 3 Kecamatan di Sumbawa Barat, Jaringan Listrik Padam

Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, yang dikonfirmasi pada Selasa (14/2/2023), membenarkan hal tersebut.

"Kami akan segera meminta tim BPBD distribusi air bersih untuk kebutuhan cuci kakus bagi warga," kata Fud.

Baca juga: Kunjungi Lokasi Banjir, Bupati Sumbawa Barat Minta Pendataan Warga Terdampak Dipercepat

Selain itu, warga juga sulit berkomunikasi karena tidak bisa mengisi baterai ponsel.

Menurutnya, banjir setinggi 1 meter hingga 0,5 meter masih menggenangi rumah warga di Kecamatan Brang Rea dan Taliwang.

"Saya imbau warga untuk sabar dan tidak panik karena saat ini curah hujan masih tinggi," sebut Fud.

Hal itu, kata Fud, menyebabkan PLN belum bisa menyalakan aliran listrik.

"Bantuan air minum untuk kebutuhan makan sudah didistribusikan kepada warga yang terdampak. Makanan dari dapur umur juga tetap diberikan," ucap Fud.

Hingga saat ini, aktivitas pelayanan publik di pusat Kabupaten Sumbawa Barat, terutama di Kecamatan Taliwang masih lumpuh. Aktivitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas juga terendam banjir.

Aparat gabungan TNI dan Polri dan masyarakat setempat masih melaksanakan gotong royong membersihkan rumah warga korban banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com