Sebagai informasi, pabrik pupuk PT PIM dan AAF didirikan menyusul penemuan ladang minyak dan gas bumi di ladang Arun, Aceh Utara, pada 1976.
AAF didirikan atas kerja sama negara-negara ASEAN pada 1979 untuk produksi pupuk urea. Lalu, PIM menyusul pada 1982. Kebutuhan gasnya dipasok langsung dari ladang Arun.
Baca juga: Lhokseumawe: Setelah Kota Petrodolar Mati...
Seiring merosotnya produksi gas bumi dari ladang Arun, AAF berhenti beroperasi pada 2003, disusul PT PIM pada 2005.
Pada 2012, PIM dihidupkan kembali meski beberapa kali berhenti beroperasi lantaran pasokan gas tersendat. Pada 2018, PIM mengakuisisi AAF senilai Rp624 miliar.
Dengan beroperasinya pabrik NPK ini, kapasitas produksinya 570 ribu ton per tahun. Jokowi menekankan agar produksinya dimaksimalkan untuk mengatasi kelangkaan pupuk di petani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.