Sedangkan dari laporan Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) yang diterbitkan 24 Agustus 2015 berjudul The Current Status of The Papuan Pro-Independence Movement menyebut organisasi ini 'terdiri dari faksi yang saling bersaing'.
Faksi ini terdiri dari tiga elemen yang salah satunya adalah kelompok bersenjata dengan kontrol teritori yang berbeda yaitu Timika, dataran tinggi, dan pantai utara.
Sebagian besar OPM bersenjata dan bermarkas di Papua, dan beberapa tinggal di pedalaman dan di perbatasan Papua Nugini.
Awalnya terdapat tiga komando sayap militer OPM yaitu Goliath Tabuni, Puron Wenda, dan Richard Hans Yoweni.
Goliath Tabuni berbasis di Tingginambut, kabupaten Puncak Jaya, yang dipandang sebagai komando sayap militer OPM paling kuat dengan cakupan teritorial yang paling luas, meliputi Puncak, Paniai dan Mimika.
Puron Wenda yang berbasis di Lanny Jaya sebagai komando sayap militer OPM yangmemisahkan diri dari Goliath sekitar tahun 2010.
Richard Hans Yoweni yang berbasis di Papua New Guinea sebagai sebagai komando sayap militer OPM yang memiliki pengaruh kuat di sepanjang Pantai Utara.
Setelah itu muncul sosok Kelly Kwalik sebagai pimpinan OPM di Mimika yang kemudian tewas dalam penyergapan polisi pada 2009.
Saat ini, nama kelompok KKB disebut dipimpin oleh Egianus Kogoya yang sebelumnya berafiliasi dengan OPM pimpinan Goliath Tabuni di Kabupaten Puncak Jaya.
Kelompok Egianus Kogoya disebut sebagai kelompok KKB yang paling agresif menebar teror kepada aparat dan masyarakat di Nduga.
Dilansir dari laman Kompas.com, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menyebut bahwa catatan kejahatan Egianus Kogoya dan kelompoknya dimulai pada Desember 2017.
"Saat itu mereka menyerang pekerja jembatan di Distrik Yigi, ada 1 pekerja tewas dan 1 anggota TNI terluka," kata Faizal di Mimika, Sabtu (11/2/2023).
Mengenai persenjataan, KKB pimpinan Egianus Kogoya diperkirakan memiliki cukup banyak senjata api hasil rampasan untuk melancarkan aksi-aksinya.
"Total ada 65 aksi kejahatan sejak Desember 2017 hingga awal 2023. Korbannya pun cukup banyak, total 46 orang tewas karena ulah mereka, 34 warga sipil dan 12 aparat keamanan," kata Faizal.'
Sosok Egianus Kogoya dan kelompok KKB Papua yang dipimpinnya hingga kini jadi buronan aparat keamanan, baik polisi maupun TNI.
Sumber:
papua.tribunnews.com .
makassar.tribunnews.com
jateng.tribunnews.com
kompas.com (Penulis : Nirmala Maulana Achmad, Tatang Guritno, Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi, Editor : Icha Rastika, Bagus Santosa, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.