Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Monong: Asal, Properti, Gerakan, dan Musik Pengiring

Kompas.com - 13/02/2023, 15:42 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tari Monong berasal dari Suku Dayak, Kalimantan Barat.

Tari Monong adalah tari penolak penyakit supaya penderita dapat sembuh kembali.

Tarian tersebut dihadirkan saat tetua atau dukun tengah dalam keadaan trance (di bawah alam sadar).

Keberadaan Tari Monong merupakan salah satu kesenian tradisional yang masih terjaga hingga saat ini.

Tari Monong ditarikan oleh wanita, pria, atau kedua sebagai tari berpasangan.

Tari Monong

Gerakan Tari Monong

Tari Monong memiliki gerakan yang berfokus pada gerakan dukun saat dalam proses penyembuhan. Bahkan, ada beberapa kata-kata yang diucapkan.

Baca juga: Tari Monong, Tarian Penolakan Penyakit dari Kalimantan Barat

Pola lantai Tai Monong berupa lurus dan melengkung.

Busana Tari Monong

Para penari Tari Monong menggunakan busana adat, yang antara lain terdiri dari:

  1. Ikat kepala
  2. Sumping lawe
  3. Kalung kace
  4. Kelat bahu
  5. Jarik lereng
  6. Boro mote sabuk
  7. Empek timang
  8. Celana pancen
  9. Sampur cinde Sebilang pedang
  10. Sebuah tameng

Properti Tari Monong

Selain menggunakan pakaian adat, para penari juga menggunakan sejumlah properti untuk melengkapi penampilan.

Properti yang digunakan penari Monong adalah perisai dan peralatan perang khas Suku Dayak yang disebut Mandau.

Baca juga: Tari Kancet Papatai Asal Kalimantan Timur: Makna, Properti, dan Gerakan

Ada juga beberapa aksesoris tambahan lainnya berupa piring, pedang, dan selendang.

Musik Pengiring Tari Monong

Musik pengiring tersebut menjadi jampi-jampi yang ditujukan kepada Sang Pencipta supaya penderita dapat sembuh.

Salah satu alat musik yang digunakan, yaitu Sape.

Sape adalah alat musik khas yang digunakan pada tarian-tarian Dayak. Sekilas bentuknya mirip gitar, cara memainkannya dengan dipetik.

Ada dua nada yang dihasilkan oleh alat musik Sape, yakni Sakpakok. Dimana nada tersebut lebih cepat dan dinamis.

Nada lainnya berupa Tubunsitum, yakni nada dengan tempo lambat namun memiliki ciri khas.

(Editor: Serafica Gischa)

Sumber:

www.kompas.com

 

https://adjar.grid.id

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com